Salin Artikel

Anak Korban Pembunuhan Dukun Banjarnegara Sebut Sang Ibu Sempat Tolak Permintaan Mbah Slamet

Korban adalah Irsyad (44) dann istrinya, Wahyu Tri Ningsih (41) yang tercatat sebagai warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Menurut sang anak yang tak mau disebutkan namanya, melalui sambungan telepon, Mbah Slamet sempat meminta sang ibu untuk datang ke sebuah alamat.

“Namun, ibu saya sempat tidak mau atau menolak permintaannya,” ungkap sang anak sambil menahan tangis.

Entah alasan apa, kemudian sang ibu pun bersedia mendatangi alamat yang diberikan Mbah Slamet.

“Ibu saya minta agar hanya tiga hari datang ke sana,” ujar sang anak.

“Nanti pas pulangnya diantarkan pakai macan putih,” ucap sang anak menirukan perkataan dari Mbah Slamet.

Karena komunikasi tersebut tidaklah masuk akal, maka ia pun tidak mempercayainya.

Sejak kepergian sang ibu yang pamit pergi bekerja, komunikasi mereka pun terputus.

Hingga akhirnya ia mendapatkan kabar buruk ayah dan ibunya jadi korban pembunuhan Mbah Slamet. Kabar tersebut ia dapatkan dari kerabat yang tinggal di Solo.

Di kampungnya, Irsyad dan istrinya dikenal sebagai perajin tapis. Pada tahun 2021, mereka pamit bekerja ke Jawa untuk mengajar membuat bordir.

Minta korban dimakamkan di Lampung

Sementara itu, Ngalimun, ayah kandung korban Wahyu Tri Ningsih meminta anak dan menantunya dimakamkan di TPU Desa Tanjungrejo, Pesawaran, Lampung.

Ngalimun menuturkan, dirinya bersama keluarga besarnya juga akan mempersiapkan kepulangan jenazah korban jika proses otopsinya sudah selesai.

“Saya minta keduanya dimakamkan di sini,” jawab Ngalimun.

Ngalimun mengatakan almarhum Irsyad dan Tri istrinya merupakan sosok yang baik dan ramah. Ia juga menyebut keduanya di keluarga adalah sosok yang tidak pernah neko-neko.

“Bahkan anak saya pun dan suaminya tidak pernah membuat masalah apapun baik di keluarga maupun di lingkungan rumah,” ucapnya.

Sehingga kematian keduanya menjadi pukulan telak baginya dirinya sebagai orang tua.

Saat mengetahui anaknya dikabarkan meninggal secara tragis, Ngalimun geram dan meminta pihak kepolisian bisa mengungkap kasus ini secara terang.

“Pelaku harus dihukum seberat-beratnya,” pungkas Ngalimun.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain, Tri Purna Jaya| Editor : Khairina, Reni Susanti), TribunLampung.co.id

https://regional.kompas.com/read/2023/04/05/194900478/anak-korban-pembunuhan-dukun-banjarnegara-sebut-sang-ibu-sempat-tolak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke