Salin Artikel

Bangkai Paus Sperma Sepanjang 17 Meter Terdampar di Pantai Lepang Bali, Diduga karena Cuaca Ekstrem

Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Bali, Yudi Permana, menduga fenomena mamalia laut terdampar di perairan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara beberapa waktu belakangan disebabkan oleh beberapa faktor.

Di antaranya, dampak cuaca ekstrem mulai dari Siklon Tropis Herman di selatan Jawa, badai matahari yang terjadi pada akhir Maret 2023, dan aktivitas seismik gempa bumi.

"Dugaan kita masalah cuaca ekstrem. Beberapa hari belakangan ada Siklon Tropis Herman di selatan Jawa atau karena aktivitas seismik gempa ini juga bisa mempengaruhi. Bisa juga akibat badai matahari, pada akhir maret lalu. Kita belum mengetahui korelasi dan punya bukti. Ini masih dugaan," kata dia saat dihubungi, Rabu.

Dalam catatannya, bangkai seekor paus diduga jenis Paus Bryde atau Paus Edeni ditemukan terdampar di Pesisir Pantai Batu Lumbang, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.

Bangkai paus seberat sekitar 2 ton itu ditemukan pada Sabtu (1/4/2023) sekitar pukul 15:30 Wita.

Kemudian, seekor paus ditemukan terdampar di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Berikutnya, dua ekor paus ditemukan terdampar di Pulau Timor, dan enam ekor lumba-lumba terdampar di Kabupaten Sabu, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sepekan terakhir.

Yudi mengatakan, paus sperma yang terdampar di Pantai Lepang ini ditemukan masih dalam kondisi hidup dan tubuhnya terdapat luka-luka.

Karena paus itu masih hidup, tim penyuluh dari BPSPL Denpasar bersama Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung dan masyarakat setempat langsung memberikan pertolongan.

Selanjutnya, petugas bersama warga secara gotong royong mendorong mamalia laut itu ke tengah laut.

"Pausnya sudah ke arah timur dan masih kita pantau apakah terdampar lagi atau tidak. Jadi sudah berhasil diselamatkan," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/05/131539478/bangkai-paus-sperma-sepanjang-17-meter-terdampar-di-pantai-lepang-bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke