Kasus itu kemudian dilaporkan ke aparat Kepolisian Sektor Maulafa.
"Jenazah bayi ini ditemukan tadi pagi sekitar pukul 09.30 Wita di belakang rumah warga berinisial MT," ujar Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota, Komisaris Besar Polisi Rishian Krisna, kepada Kompas.com, Senin siang.
Kronologi penemuan
Jenazah bayi itu lanjut Krisna, pertama kali ditemukan oleh warga bernama Gerson Ndun.
Krisna menuturkan, awalnya Gerson datang ke kebunnya untuk menanam beberapa batang kayu kapuk untuk dijadikan pagar.
Ketika sedang menggali beberapa lubang untuk pagar, Gerson melihat ada tumpukan tanah yang telah dikerubuti lalat.
Saksi lalu menggali dan melihat kain kuning serta handuk abu-abu. Saat dibuka, ada rambut keluar dari bungkusan tersebut.
Gerson lalu memanggil dua warga lainnya, Sipri Sete dan Ferdy Tlonaen, untuk mengecek bungkusan kain tersebut.
"Setelah dicek ternyata dalam bungkusan kain berwarna kuning terdapat bayi yang masih lengkap dengan ari-arinya," ungkap Krisna.
Polisi selidiki
Mereka lalu memanggil warga lainnya yakni Adelvina Seko. Saat bungkusan tersebut dibuka, ternyata isinya mayat bayi berjenis kelamin perempuan.
Adelvina lalu mengangkat dan memasukan mayat bayi tersebut ke dalam dus bekas air mineral.
Selanjutnya mayat bayi tersebut dibawa ke mobil patroli Polsek Maulafa dan ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Ully Kupang.
"Sejumlah saksi mata masih diperiksa terkait kejadian itu, untuk mengungkap siapa ibu yang membuang bayi itu," ujar Krisna.
https://regional.kompas.com/read/2023/03/27/152235378/mayat-bayi-perempuan-terbungkus-kain-gegerkan-warga-maulafa-kota-kupang
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan