Salin Artikel

Kisah Aditya Bagus, Mengubah Kreativitas Jadi Pundi-pundi Cuan Lewat Diecast Mobil

Beragam peralatan seperti cutter, cat warna, gunting, tampak berjejer di atas cutting mat yang tersorot lampu. Tak hanya itu, koleksi diecast mobil juga dipajang rapi di sepanjang dinding.

Di ruangan sederhana itulah, Aditya Bagus Wicaksono, mengubah hasil kreativitasnya menjadi pundi-pundi penghasilan.

Aditya, begitu dirinya disapa, menuturkan, bisnis yang dia tekuni ini sudah mulai dirintis sejak 2019 lalu.

Awalnya, Aditya hanyalah pemuda yang hobi mengoleksi Hot Wheels. Lantaran pekerjaan utamanya terdampak pandemi Covid-19, dirinya memutusukan untuk fokus memproduksi diecast.

"Dulunya memang hobi, suka ngumpulin mainan dari kecil. Tapi mulai fokus ngerjain kostum diecast pas 2019. Saat itu memang belum jadi mata pencaharian utama. Karena ada Covid, akhirnya resign kerja dan fokus ini," tutur Aditya kepada Kompas.com, Rabu (15/3/2023).

Jauh sebelum fokus berbisnis mainan, Aditya membangun branding dari segala jenis perlombaan diecast. Tak heran, puluhan piala kejuaraan diescast di berbagai daerah telah dia raih.

"Merintisnya juga dari ikut lomba-lomba, Alhamdulillah banyak dapat juara dan akhirnya bisa bawa nama," tutur dia.

Uniknya, diecast hasil karya Aditya ini bisa tembus di berbagai pasar asing. Beberapa di antaranya, Amerika Serikat, Jepang, Dubai, Hong Kong, Taiwan, Malaysia, Singapura, Jerman, hingga Arab Saudi.

Tentu, produk diecast yang dinamai Ditya Square Project ini juga banyak diminati kolektor lokal yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

"Awalnya lokalan, karena mainnya di Facebook dan Instagram. Mungkin mulai ada pasar bagus itu tahun 2021, banyak yang mulai tertarik. Ada pasar luar juga. Jatuhnya ya satu tahun benar-benar merintis pasar," jelas Aditya.

Aditya menyebut, karya hasil kreativitasnya ini memiliki ciri khas tersendiri dibanding diescast yang lain. Yaitu dari segi pewarnaan yang polos, sehingga menimbulkan kesan elegan.

Disamping itu, dirinya juga menamai hasil karyanya menjadi dua macam. Yaitu comission work dan custom work.

Comission work untuk pesanan diecast sesuai permintaan. Sedangkan custom, untuk diecast hasil bikinannya sendiri.

"Kalau di Indonesia lebih banyak yang custom. Kalau pasar luar, kebanyakan yang comission. Dan perbandingan diescast harus satu banding satu dengan yang asli," ucap Aditya.

Untuk proses pembuatannya, Aditya membutuhkan waktu kurang lebih 1 minggu hingga 3 bulan, sesuai dengan kerumitan diescast.

Lantaran, selama membuat diescast, dibutuhkan ketelitian, kesabaran, kreativitas, dan keuletan.

"Pertama, kita lepaskan dulu rakitan mobilnya, lalu dihilangin warna catnya. Kemudian disusun, dibentuk ulang, dan kalau sudah selesai, baru dicat. Semakin banyak request, semakin sulit," tutur dia.

Terlepas dari itu, Aditya menjual diecast-nya itu dengan harga yang beragam. Mulai dari Rp 500.000 hingga paling mahal Rp 7.5 juta.

Dirinya menyebut, semakin hari semakin banyak kompetitor yang menjualkan diescast serupa. Namun, bagi Aditya, hal tersebut bukan lah penghalang.

"Yang penting kita bisa nge-treat kastamer kita yang ada dan selalu jaga kualitas," pungkas Aditya.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/16/202248178/kisah-aditya-bagus-mengubah-kreativitas-jadi-pundi-pundi-cuan-lewat-diecast

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke