Salin Artikel

Erupsi Gunung Merapi, Pasokan Sayur di Kota Solo Terpengaruh

Kondisi ini, dirasakan para pedagang di Pasar Legi, pada Selasa (14/3/2023), menyusul abu vulkanik yang terbawa angin diketahui menempel ke taman sayur.

"Stok kurang, karena hujan abu Merapi, dari Boyolali, Cepogo," kata pedagang sayur Pasar Legi, Cemplok, saat merapikan barang dagangannya, Selasa.

Ia menjelaskan, akibatnya harga sayur mayur hingga cabe mengalami kenaikan. Yang semula satu kilo cabai rawit Rp 65.000 menjadi Rp 70.000. Kemudian, cabai merah dari harga Rp 30.000 menjadi Rp 35.000, perkilonya.

Kemudian, sejumlah sayuran juga mengalami kenaikan, meskipun tidak signifikan. Kwalitas sayur, juga mengalami penurunan karena tertimpa atau terkena Abu Vulkanik.

"Sayur ngambilnya dari Cepogo, karena Erupsi Gunung Merapi, mempengaruhi kwalitas sayur, jadi rusak dan menurun," jelasnya.

Sebelumnya, hujan abu di sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang, Kota Magelang, dan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Hujan abu juga menutupi jalan dan tanaman yang berada di daerah tersebut.

Peneliti bidang botani fitokimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Andria Agusta mengatakan, abu vulkanik yang memiliki suhu tinggi dapat membahayakan tanaman, bahkan membuat tanaman mati.

Kendati demikian, abu vulkanik yang sudah dingin malah akan bermanfaat bagi tanaman, layaknya pupuk.

"Abu vulkanik banyak mengandung mineral. Bermanfaat bagi tumbuhan seperti pupuk," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/3/2023).

Di sisi lain, Iskandar, pengajar di Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, mengenai bahaya panas abu vulkanik bagi tanaman, Iskandar menegaskan kalau hal tersebut bukanlah suatu masalah.

"Panas itu kan sesaat saja. Beberapa saat setelah abu vulkanik turun, panas itu akan hilang. Belum lagi jika terkena air hujan maka abu vulkanik akan langsung dingin," papar dia.

Kendati demikian, pihaknya tidak menutup kemungkinan abu vulkanik bisa mematikan tanaman.

"Saat ini, bisa saja abu vulkanik mematikan tanaman karena daun tertutup abu sehingga tidak bisa melakukan fotosintesis," jelasnya

Ia menambahkan, tidak setiap tanaman akan mati akibat sulit berfotosintesis karena abu vulkanik. Kondisi tersebut tetap tergantung sensitivitas tanaman terhadap panas dan proses fotosintesis yang dilakukan.

Ia menyarankan agar pemilik lahan yang terkena abu vulkanik untuk menyiram saja abu di tanamannya. Hal ini akan membuat abu vulkanik menjadi dingin dan dapat bermanfaat sebagai pupuk tanaman.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/14/155614378/erupsi-gunung-merapi-pasokan-sayur-di-kota-solo-terpengaruh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke