Salin Artikel

5 Fakta Mantri Suntik Kades di Banten hingga Tewas, Sempat Cekcok hingga Diduga karena Cemburu

Setelah disuntik oleh SH, korban meninggal dunia dan diduga SH melakukan hal tersebut karena cemburu.

Petugas menyebut cairan yang disuntikkan oleh SH tergolong obat keras yakni obat injeksi bermerek Sidiandryl Dyphenhydramine.

Dan berikut 5 fakta kasus mantri suntik kepala desa di Serang hingga tewas:

1. Korban dan pelaku sempat cekcok

Kasus tersebut berawal saat SH mendatangi rumah korban di Kampung Sukamanah, namun korban tak ada di rumah pada Minggu (12/3/2023).

Lalu SH meminta istri korban menelpon suaminya dan tak lama korban pulang ke rumah. Lalu keduanya terlibat cekcok pada Minggu siang pada pukul 12.30 WIB.

Saat itu SH menikam korban menggunakan jarum suntik hingga korban pingsan.

Rekan kepala desa bernama Muhaemin langsung membawa korban ke Puskesmas Padarincang. Lalu korban dirujuk ke RSUD Banten.

Namun di tengah perjalanan menuju rumah sakit, korban menghembuskan napas terakhirnya.

2. Ada foto korban di ponsel istri pelaku

Raden Yayan Elang, pengacara SH mengatakan kliennya sempat emosi saat melihat ada foto-foto korban di galeri ponsel istri pelaku.

Kepada Elang, korban juga mengaku korban berkali-kali mendekat istri SH.

SH kemudian mendatangi rumah korban untuk menanyakan maksud sang kades mendekati istrinya yang berprofesi sebagai bidan desa.

"Ada dugaan perselingkuhan antara korban dengan istri pelaku," ujar Elang, kepada wartawan di Mapolresta Serang Kota, Senin (13/3/2023).

Elang mengatakan, saat hendak menemui korban, SH memang sudah mempersiapkan jarum suntik berisi cairan, namun, tujuannya bukan membunuh, melainkan untuk memberikan efek jera.

"Kalau suntikan itu sejauh ini menurut pengakuannya dia (SH) bawa, udah disiapkan. Tapi, tujuannya bukan untuk membunuh, hanya untuk memberi efek jera saja," kata Elang.

"Kami sebagai keluarga juga masih mengumpulkan bukti, masih mencari, peristiwa ini dugaannya persoalan di mana muaranya, masih kita cari. Kalau ada isu-isu (perselingkuhan) jangan terlalu percaya kalau peristiwa faktanya tidak seperti itu," kata Eki Wijaya kepada wartawan, Senin (13/3/2023).

Eki meminta semua pihak menghormati proses hukum yang sedang dilakukan Polresta Serang Kota.

Terkait motif, pihak keluarga meminta agar tidak berandai-andai dan melemparkan isu yang tidak benar.

"Ini jangan sampai dipelintir peristiwa ini. Adapun motif dan dugaannya masih dicari tahu," ujar Eki.

4. Jenis cairan yang disuntikkan

Wakil Kepala Polresta Serang Kota, AKBP Hujra Soumena mengatakan, pelaku mengaku menyuntikkan cairan diphenhydramine atau obat untuk meredakan gejala alergi dan batuk pilek sebanyak 5 ml kepada Kades Curuggoong.

Namun, polisi masih menunggu hasil otopsi tim forensik untuk mengetahui penyebab pasti kematian.

"Pelaku menggunakan jarum suntik yang di dalamnya sudah diisi dengan obat cairan yaitu diphenhydramine, setelah itu jarum suntik disuntikan ke punggung bagian kiri korban," kata Hujra kepada wartawan di kantornya.

Polresta Serang Kota meminta bantuan ahli, untuk memeriksa kandungan obat injeksi Sidiandryl Dyphenhydramine.

"Kami sudah bersurat ke ahli agar mengecek kandungan itu (Sidiandryl Dyphenhydramine) nanti mereka yang menjelaskan,"kata AKBP Hujra Soumena, Senin (13/3/2023).

Menurut Hujra, polisi belum dapat menyimpulkan penyebab kematian Salamunasir, karena masih menunggu hasil autopsi tim forensik.

"Korban memang sudah diautopsi, tapi untuk hasil nya butuh waktu," ungkapnya.

5. Baru setahun menjabat sebagai kepala desa

Salamunasir baru menjabat sebagai Kades Curug Goong selama setahun.

Ia terpilih dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahun 2021 dengan mengalahkan petahana Tamami.

Warga sekitar, Agus Sabihis, mengatakan meski baru menjabat, Salamunasir sudah membawa perubahan di desanya.

Salamunasir dikenal dekat dengan masyarakat dan aktif mengikuti pengajian bulanan.

Sebelum menjadi kades, Salamunasir menjabat sebagai Sekretaris Desa Curug Goong. Hal ini membuat pria yang karib disapa Jaro Nana itu dekat dengan masyarakat.

Sebelum tewas, lanjut Agus, Salamunasir sempat menghadiri kegiatan seremonial sebanyak dua kali.

Kegiatan pertama adalah panen raya Kedelai di Kecamatan Padarincang bersama Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, pada Kamis (9/3/2023).

Kegiatan kedua yaitu acara ikhtifalan atau pelulusan murid Madrasah Raudhatun Najah di Desa Curug Goong pada Jumat (10/3/2023).

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rasyid Ridho | Editor : Reni Susanti), Tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2023/03/14/151500978/5-fakta-mantri-suntik-kades-di-banten-hingga-tewas-sempat-cekcok-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke