Salin Artikel

Menyaksikan Langsung Erupsi Merapi dari Ketep Pass, Kepanikan Berubah Jadi Hal Menakjubkan

Siang itu, cuaca sangat cerah sehingga peristiwa tersebut bisa disaksikan dengan mata telanjang, sekitar pukul 12.13 WIB.

Meski sempat khawatir tapi mereka akhirnya bisa tenang karena mendapat penjelasan dari pengelola bahwa Ketep Pass berada di jarak aman dari puncak Gunung Merapi.

Kepala Bagian Pemasaran Obyek Wisata Ketep Pass Magelang, Edward Alfian menceritakan, sejak pagi sebelum erupsi, cuaca di Ketep Pass sangat bagus. Gunung Merapi dan Merbabu tampak jelas. Bahkan 7 gunung di Pulau Jawa terlihat jelas dari Gardu Pandang Ketep Pass.

"Pukul 12.13 WIB kami kaget karena Gunung Merapi erupsi. Saat itu cuaca sangat cerah jadi peristiwa eruspi terlihat jelas dengan mata telanjang," ungkap Edward, Senin (13/3/2023).

Tidak dipungkiri, ada kepanikan saat peristiwa itu terjadi. Sejumlah wisatawan juga sempat menyampaikan kekhawatirannya kepada petugas.

Namun, petugas dengan sigap memberikan pendampingan dan menginformasikan kepada wisatawan bahwa Ketep Pass berada di titik aman. Dalam hal ini berjarak radius 9 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Kami lakukan pendampingan, menginformasikan bahwa kita di titik aman. Secara primer tidak akan kena efek bahaya wedus gembel (awan panas) karena di jarak 9 kilometer. Selama ini yang direkomendasi jarak 3-7 kilometer dan arahnya awan panas ke Kali Bebeng dan Krasak yang jauh dari Ketep Pass," terang Edward. 

Setelah itu, mereka tenang dan kepanikan berubah menjadi sesuatu yang menakjubkan. Hal ini karena wisatawan bisa melihat erupsi secara langsung. Wisatawan langsung mengabadikan luncuran awan panas memakai ponsel masing-masing.

Akhir pekan itu, wisatawan Ketep Pass didominasi oleh wisatawan luar kota, seperti Jakarta, Semarang, Bandung, Solo dan Surabaya.

"Erupsi Merapi saat itu menjadi sebuah tontonan yang menarik dan menakjubkan. Apalagi di saksikan di lokasi strategis di wahana Menara Langit yang baru saja kami resmikan," ujar Edward. 

Selang satu jam kemudian hujan abu vulkanik baru turun sampai ke area Ketep Pass dan sekitarnya. Namun dengan intensitas lebih tipis dibanding di wilayah yang lokasinya lebih rendah dari Ketep Pass.

"Sejam kemudian baru terdampak hujan abu, tapi lebih tipis, di bawah sedang. Kami berikan imbauan agar pengunjung berteduh dan kami edukasi supaya memakai masker. Kami juga sediakan masker gratis," imbuh Edward.

Lebih lanjut, kata Edward, sampai saat ini tidak ada penutupan operasional obyek wisata yang berada di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut (mdpl) itu. Begitu juga obyek wisata di kawasan Gunung Merapi lainnya, seperti wisata Negeri Kahyangan dan wisata Petik Strawberi. 

"Sampai hari ini tidak ada penutupan. Untuk Ketep Pass, Petik Strawberi, Negeri Kahyangan buka seperti biasa. Hanya obyek wisata alam (OWE) Jurang Jero saja yang tutup," tandas Edward.

Dia mengimbau kepada masyarakat yang ingin berkunjung ke Ketep Pass maupun wisata lainnya untuk tetap waspada dan selalu mengenakan masker karena efek debu vulkanik berbahaya bagi kesehatan. 

https://regional.kompas.com/read/2023/03/13/134703978/menyaksikan-langsung-erupsi-merapi-dari-ketep-pass-kepanikan-berubah-jadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke