Salin Artikel

30 Hari Egianus Kogoya Menyandera Kapten Philip, Pencarian Melebar ke Lanny Jaya dan Isu Sang Pilot Kelaparan

Operasi pencarian yang dilakukan TNI dan Satgas Damai Cartenz hingga kini belum membuahkan hasil bebasnya Kapten Philip dari tangan KKB.

Penyanderaan Kapten Philip bermula di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.

Sejak saat itu, jejak Egianus Kogoya yang sudah dipastikan menyandera sang pilot, belum diketahui secara jelas.

Militansi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya menjadi sebuah tantangan berat bagi aparat keamanan karena kelompok tersebut sangat mengenal topografi Nduga yang bergunung-gunung.

Bahkan ada beberapa lokasi yang ketinggiannya mencapai lebih dari 3.000 MDPL.

Proses pencarian menjadi semakin berat karena infrastruktur telekomunikasi hanya tersebar di beberapa titik dengan pancaran sinyal yang tidak terlalu luas.

Mulai dari patroli udara, pemantauan komunikasi, hingga membentuk tim negosiasi sudah dilakukan untuk mencari keberadaan Kapten Philip yang berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut.

Informasi mengenai keberadaan Egianus Kogoya mulai terdeteksi walau hingga saat ini, TNI-Polri belum secara langsung melihat sosok tersebut.

Satgas Damai Cartenz menduga para penyandera Kapten Philip sudah masuk ke kabupaten tetangga.

"Memang saat ini usaha kita sudah perluas pencarian di dua kabupaten yakni Kabupaten Nduga dan Lanny Jaya," ujar Kepala Operasi Damai Cartenzz 2023 Kombes Faizal Ramadhani, melalui keterangan tertulis, Senin (6/3/2023).

Belum dipastikan sejak kapan Egianus Kogoya dan kelompoknya berada ke Distrik Kuyawage yang menjadi pintu masuk dari Kabupaten Nduga.

Namun keberadaan Egianus sudah terkonfirmasi dengan adanya jejak kriminal yang ia lakukan di wilayah tersebut.

Bunuh anak kepala kampung

Ada dugaan Egianus bergerak ke Kuyawage untuk mencari bahan makanan.

Hal itu juga yang diduga melatarbelakangi tindakannya membunuh seorang anak kecil yang merupakan anak dari kepala kampung setempat.

"Kepala kampung berinisial ST tidak bersedia membantu kelompok Egianus Kagoya datang ke kampungnya untuk meminta bahan makanan dan akhirnya anak yang berusia 6-8 tahun dengan inisial MT dibunuh oleh Egianus Kagoya sendiri," kata Faizal.

Setelah tidak mendapati Egianus di Kuyawage, Faizal mengakui saat ini aparat keamanan belum mengetahui secara pasti keberadaan dari sosok yang tercatat telah melakukan 55 aksi kriminal tersebut.

Philip tak terlihat di Kuyawage

Meski Egainus Kogoya dipastikan sempat berada di Kuyawage, namun Philip disebut tidak terlihat di lokasi tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh sejumlah saksi saat personel Polres Lanny Jaya dan Satgas Damai Cartenz mendatangi lokasi pembunuhan anak kepala kampung.

Dari keterangan para saksi tersebut, Egianus dipastikan hadir langsung di lokasi tersebut dan dia sendiri yang melakukan penembakan. Tetapi dari keterangan para saksi juga dipastikan sosok sang pilot tidak terlihat.

"Tidak ada, dari hasil keterangan saksi (Kapten Philip) tidak terlihat di situ," kata Kapolres Lanny Jaya AKBP Umar Nasatekay, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (5/3/2023).

Ia menuturkan sangat mungkin Egianus tidak membawa Kapten Philip ketika dirinya bergerak ke berbagai lokasi, termasuk saat ke Lanny Jaya.

Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen menjelaskan, Kapten Philip masih berada di Kabupaten Nduga, tetapi untuk lokasi pastinya masih belum diketahui.

"Iya pilot ada di Nduga, dia sehat," kata Rio.

Meski operasi penyelamatan Kapten Philip dilakukan di Nduga dan Lanny Jaya, namun pengumpulan informasinya juga dilakukan di beberapa kabupaten lain.

Salah satunya di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Di wilayah tersebut, aparat keamanan bersama tokoh masyarakat Nduga, mencoba mengulik informasi warga Nduga yang ada di lokasi tersebut.

Warga Nduga yang dimaksud ternyata masih satu keluarga dengan Egianus Kogoya. Walau mereka sudah berada di Jayawijaya sejak 2018, namun informasi dari Nduga masih mereka dapatkan melalui telepon atau pesan singkat.

Masih menurut Rio, ada kabar dari keluarga Egianus Kogoya yang ada di Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, bahwa Kapten Philip sempat kesusahan mendapat makan.

"Ada keterangan yang belum terkonfirmasi kebenarannya, katanya sempat dia (pilot) kelaparan, cuma itu hanya kabar yang beredar di keluarganya Egianus yang ada di Wamena," tuturnya.

Sebelumnya, Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023.

Egianus juga menyandera pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mertens (37) yang berkewarganegaraan Selandia Baru.

Setelah Satgas Damai Cartenz masuk ke Distrik Paro pada 14 Februari 2023, dipastikan Egianus dan kelompoknya sudah tidak berada di lokasi tersebut.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebutkan, Egianus Kogoya sempat meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk membebaskan Kapten Philip.

Kemudian Egianus diketahui sempat berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, pada akhir Februari 2023.

Di lokasi tersebut, ia diduga membunuh anak seorang anak kepala kampung yang masih berusia 6 hingga 8 tahun karena ayahnya tidak mau memberi bahan makanan yang diminta oleh Egianus.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/08/084828378/30-hari-egianus-kogoya-menyandera-kapten-philip-pencarian-melebar-ke-lanny

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke