Salin Artikel

Demi 3 Adik dan Ibu yang Gangguan Jiwa, Remaja di Bangkalan Rela Lupakan Cita-cita

BANGKALAN, KOMPAS.com - Mohammad Syarifin (16) mengaku belum ada cita-cita yang ada dalam benak pikirannya.

Hal itu terungkap saat ditanyakan oleh wartawan tentang keinginannya di masa depan.

"Cita-cita belum kepikiran. Sekarang adik-adik saya harus sekolah dulu," kata Ipin menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di depan teras rumahnya. Minggu (5/3/2023).

Melihat situasi saat ini, sangat tidak memungkinkan masih berpikir tentang dirinya sendiri.

Bukan tidak ada rasa untuk melanjutkan pendidikannya, tetapi Ipin harus menjaga adiknya yang masih balita karena  tidak ada yang mengasuhnya.

"Makanya adik saya yang dua itu Sarob Salsabil (11), Saida Romania (6) hari Senin besok mulai sekolah. Alhamdulillah," beber dia.

Setiap harinya, Ipin harus bangun lebih pagi.

Sebab harus memasak makanan untuk sarapan ketiga adiknya dan ibunya yang sedang dalam gangguan jiwa, azan subuh berkumandang nasi dan lauk seadanya sudah siap.

"Setiap hari saya sebelum subuh sudah harus bangun, masak dulu, sambil nunggu subuh. Pas azan subuh sudah siap, setelah itu bangunin adik ini, mandiin, nyuapin adik juga, nyiapin makan ibu juga, pas adik tidur sempetin nyuci baju dulu," papar dia.

Ketika masuk senja, ketiga adiknya sudah harus mandi. Paling malam ketiga adiknya tidur sekitar pukul 20.00 WIB.

Ipin dan tiga adiknya tidur di kamar tengah yang ukurannya hanya 1,5 x 1 meter persegi jika ditempati dua orang dewasa jelas sudah tidak muat. Sedangkan kamar sebelahnya khusus sang ibu.

"Ya setiap hari begitu, kalau yang rewel ya adik yang masih dua tahun ini." ucap dia.

Rumah Ipin sekitar berukuran 4 x 3 meter persegi, bagian depannya juga tak ada atap untuk teras, sedangkan di dalam rumah lantainya masih tanah liat.

Kata dia, rumah itu sudah dibangun sejak tahun 2020 lalu sebelum ayahnya dipenjara. Sebelum itu, rumah dia hanya terbuat dari bilik.

Pasca ditemui oleh Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Ipin mengaku ada pesan yang sangat lekat dalam ingatannya. Yaitu diminta untuk menjaga ke tiga adiknya dan ibunya.

"Iya tadi Ibu Risma bilang, suruh jaga adiknya dan ibunya, itu amanah juga buat saya," cetus dia.

Atas perhatian dari Kemensos dan berbagai kalangan, Ipin hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya.

"Terimakasih banyak atas ikhlas berbaginya. Mohon doa ibu saya lekas sembuh," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/05/154541378/demi-3-adik-dan-ibu-yang-gangguan-jiwa-remaja-di-bangkalan-rela-lupakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke