Salin Artikel

Ditanya soal Potongan Tubuh Manusia di Grojogan Sewu Apakah Korban Pembunuhan, Polisi: Belum Bisa Disimpulkan

KOMPAS.com - Temuan potongan tubuh manusia di air terjun Grojogan Sewu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), menjadi sorotan.

Saat ditanya apakah potongan tubuh itu merupakan korban pembunuhan, Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Karanganyar Kompol Purbo Adjar Waskito mengatakan bahwa hal tersebut belum bisa disimpulkan.

Purbo menuturkan, saat ini polisi berfokus menyelidiki identitas korban.

"Ini belum bisa menyimpulkan saat ini fokus ke identitas, setelahnya baru penyelidikan korban hilang atau meninggal dunia. Dan baru bisa menyimpulkan motif dari kematian korban," ujarnya di Polres Karanganyar, Sabtu (25/2/2023).

Untuk memastikan identitas korban, tim Inafis Kepolisian Daerah (Polda) Jateng dan Polres Karanganyar tengah memeriksa potongan tubuh tersebut.

Ia menerangkan, berdasarkan keterangan dokter forensik, potongan tubuh itu berjenis kelamin wanita.

"Organ secara umum sudah lengkap. Kaki dan tangan lengkap. Kulit kepala sudah terkelupas yang menempel bagian rahang," ucapnya.

Untuk diketahui, potongan tubuh manusia tersebut pertama kali ditemukan pada Kamis (23/2/2023) oleh pengunjung yang sedang berfoto di kawasan wisata itu.

Potongan tubuh pertama yang ditemukan adalah kaki kanan.

"Kaki kanan manusia, dari pangkal paha sampai dengan ujung jari kaki dengan kondisi lengkap. Kondisi, warna kulit putih bersih," ungkap Pejabat sementara (Ps) Kepala Sub Seksi Penerangan Masyarakat (Kasubsi Penmas) Sie Humas Polres Karanganyar Bripka Sakti, Kamis.

Berselang sehari, atau pada Jumat (24/2023), potongan tubuh kembali ditemukan. Potongan tubuh itu tersangkut batu aliran sungai Grojogan Sewu, tak jauh dari lokasi penemuan pertama.

"Benar telah ditemukan, bagian tubuh manusia yang sudah rusak. Ditemukan tanpa kaki kanan dan tengkorak kepala," tutur Sakti, Jumat.

Usai dievakuasi, potongan tubuh pertama dan kedua dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, Solo, Jateng, untuk diotopsi.

Otopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian dan identitas korban.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Khairina, Dita Angga Rusiana)

https://regional.kompas.com/read/2023/02/26/203900178/ditanya-soal-potongan-tubuh-manusia-di-grojogan-sewu-apakah-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke