Salin Artikel

Keramahan Gus Afan, Tokoh NU Magelang yang Meninggal Kecelakaan di Tol Karanganyar, Pelayat: Beliau Rendah Hati

KOMPAS.com - Afan Mufti Hartoni atau Gus Afan, Ketua Tanfidziah Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, meninggal dalam kecelakaan di Tol Solo-Ngawi, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (25/2/2023).

Gus Afan merupakan putra KH Muhammad Sholikun, tokoh NU di Kabupaten Magelang sekaligus pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hasan, Geger.

Jenazah Gus Afan dan tiga korban jiwa lainnya telah dimakamkan pada Sabtu di permakaman keluarga, yang lokasinya tak jauh dari kompleks Ponpes Nurul Hasan.

Salah satu pelayat, Abbet Nugroho, mengenang sosok Gus Afan. Abbet mengatakan, almarhum merupakan pribadi yang ramah dan rendah hati.

"Beliau sederhana, ramah, meski putra kiai tetapi beliau tetap rendah hati. Bahkan cenderung tidak menampilkan sosok diri yang sebenarnya, sehingga beliau seperti masyarakat biasa. Dalam berpakaian juga seperti kebanyakan orang," ujarnya, Sabtu.

Seniman asal Borobudur ini juga menceritakan kenangan paling berkesan tentang Gus Afan.

"Saat saya sowan (datang) pas acara di rumah beliau. Beliau sangat hafal nama saya, seolah sudah mengenal saya lama dan dekat. Itu yang paling berkesan," ucapnya.

Sementara itu, pengasuh Ponpes Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, KH Muhammad Yusuf Chudlori, menuturkan, Gus Afan adalah pribadi yang sangat bersemangat di NU.

"Gus Afan itu enthengan, dekat dengan semua kiai. Beliau inilah yang diharapkan meneruskan mengasuh Ponpes Nurul Hasan ini. Tapi rupanya Allah punya rencana lain," ungkapnya, dikutip dari Tribun Muria.

Kedatangan jenazah Gus Afan dan tiga korban lainnya di rumah duka, Dusun Geger, Desa Girirejo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, pada Sabtu sekitar pukul 14.00 WIB, disambut lantunan doa dari para pelayat.

Sejumlah pejabat pemerintah daerah setempat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat melayat ke rumah duka.

Bupati Magelang Zaenal Arifin, dalam sambutan penghormatan sebelum pemakaman jenazah, berharap agar masyarakat bisa menjadikan Gus Afan sebagai suri teladan.

"Almarhum dan almarhumah meninggal dalam perjalanan dalam rangka mengantarkan putra-putri mereka menjadi anak-anak yang sholih dan sholihah. Ini pula menjadi suri tauladan bagi kita semua," tuturnya.

Sebanyak empat orang anggota keluarga KH Muhammad Sholikun meninggal dalam kecelakaan di Tol Solo-Ngawi, tepatnya di Desa Karangturi, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Tiga korban lainnya adalah Annisa Munasifah (putri KH Muhammad Sholikun atau adik Gus Afan), Azmi Diva Fashiha (putri Gus Afan), dan Muhammad Amtsal Lu'lu' (putra Anisa Munasifah).

Sekretaris NU Ranting Tegalrejo As'at menjelaskan, saat kecelakaan tersebut, rombongan Gus Afan dalam perjalanan pulang ke Magelang dari Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

"Mereka itu pulang dari menghadiri khataman putra-putri yang mondok di Tulungagung," terangnya.

Kecelakaan maut di Tol Karanganyar itu melibatkan mobil Toyota Innova yang ditumpangi rombongan Gus Afan dengan truk tronton pada Sabtu dini hari.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kepolisian Resor (Polres) Karanganyar AKP Aliet Alphard mengungkapkan, mobil Innova yang ditumpangi rombongan Gus Afan menabrak bagian belakang truk tronton.

Wakil Kepala Polres Karanganyar Kompol Purbo Adjar Waskito menambahkan, dalam mobil Innova tersebut terdapat sembilan orang.

"Total korban meninggal dunia sebanyak 4 orang, 3 di antaranya meninggal dunia di TKP dan 1 di rumah sakit. Serta, 5 orang lainnya luka-luka masih mendapatkan perawatan," paparnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Magelang, Ika Fitriana; Kontributor Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Dita Angga Rusiana, Pythag Kurniati), TribunMuria.com

https://regional.kompas.com/read/2023/02/26/170200178/keramahan-gus-afan-tokoh-nu-magelang-yang-meninggal-kecelakaan-di-tol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke