Salin Artikel

Ricuh karena Isu Penculikan Anak Pecah di Jayawijaya, 9 Tewas dan 6 Terluka

Kejadian tersebut terjadi akibat isu penculikan anak yang kemudian menyebabkan aksi amuk massa.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan, kasus tersebut bermula ketika dua orang warga Sinakma memberhentikan sebuah mobil pedagang kelontong dan menuduh mereka menculik seorang anak.

"Saat itu ada warga yang melapor kepada polisi dan kemudian Kapolres mendatangi lokasi kejadian untuk bernegosiasi dengan warga,"  ujarnya di Mimika Kamis.

Benny menyebut, saat Kapolres Jayawijaya membujuk warga untuk menyelesaikan masalah di Mapolres, tiba-tiba ada sekelompok massa yang datang dan berteriak-teriak.

Akibatnya, situasi memanas dan massa kemudian mencoba menyerang Polisi dan mengejar dua warga yang dituduh melakukan penculikan.

"Polisi kemudian memberi tembakan peringatan tapi tidak diindahkan massa yang justru semakin brutal," kata dia.

Menurut dia, perbantuan pasukan dari Brimob dan TNI yang datang ke lokasi kejadian tidak membuat massa mundur dan justru semakin anarkistis.

"Karena terdesak aparat keamanan kemudian terpaksa melepaskan tembakan ke arah massa sehingga dilaporkan ada sembilan warga tewas dan enam luka-luka," kata Benny.

Namun ia belum bisa memastikan penyebab korban tewas karena masih dilakukan visum oleh tim kesehatan setempat dan investigasi penyidik di lapangan.

Mengenai situasi terkini, Benny mengakui saat ini keadaan di Jayawijaya dalam situasi rawan mencekam dan seluruh personel TNI-Polri tengah disiagakan untuk menghindari adanya aksi susulan.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/23/213535778/ricuh-karena-isu-penculikan-anak-pecah-di-jayawijaya-9-tewas-dan-6-terluka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke