Salin Artikel

Satpam di Yogyakarta Dibunuh 6 Temannya gara-gara Utang, Mayatnya Dibuang di Purworejo

Saat ditemukan, kondisi mayat sudah membusuk dan membengkak sehingga sulit dikenali serta tanpa identitas. Diperkirakan, korban sudah meninggal sekitar 7 hari.

Dari hasil otopsi ditemukan kekerasan tumpul memar di kepala, wajah, leher, perut, luka lecet pada wajah dan lengan.

Sementara pada bagian kepala terdapat resapan darah yang mengakibatkan pendarahan batang otak.

Korban ternyata seorang satpam

Dari hasil penyelidikan polisi, korban adalah Baharudin Wicaksono (29), warga Padukuhan Karanganom, Kalurahan Wonokromo, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Setelah melewati serangkaian proses, jenazah pun dapat diambil pihak keluarga dan tiba di rumah duka pada Selasa (21/2/2022) malam.

Dukuh Karanganom, M. Sofan mengaku tak begitu kenal dengan korban karena Baharudin jarang interaksi dengan warga.

Sofyan menjelskan korban bekerja sebagai satpam.

"Setahu saya, dulu itu sempat jadi satpam dan sering shift malam, jadi interaksi dengan masyarakat kurang. Setelah itu berpindah-pindah kerja. Kadang kalau bertemu hanya mengobrol biasa," tutur Sofan.

Menurut Sofyan, Baharudin pernah menikah lalu bercerai dan memiliki satu orang anak. Belum lama ini, Baharudin sempat meminta keterangan domisili.

Saat itu Sofan mengatakan domisili tidak berlaku lagi, lalu ia memberikan surat pengantar RT. Naum Sofyan tidak mengetahui surat itu digunakan untuk apa.

Kebenaran korban adalah warga Bantul disampaikan oleh Kasi Humas Polres Bantul Iptu Nengah Jeffry Prana Widnyana.

Dikatakannya, dari informasi yang diperoleh, korban sudah tidak memiliki orang tua, dan tinggal bersama saudaranya.

"Identitasnya Baharudin Wicaksono (29) warga Karanganom, Wonokromo, Pleret, Bantul. Pekerjaan karyawan Swasta," kata Jeffry.

Menurutnya enam pelaku adalah rekan korban dan ditangkap di wilayah Yogyakarta.

Iptu Tri Atmoko menjelaskan motif dari kasus pembunuhan tersebut diduga karena faktor ekonomi.

Hal itu berawal saat terduga pelaku menggadaikan motor ke seseorang. Kemudian, korban numpangi (ikut) gadai Rp1 Juta.

Saat pelaku ingin menebus sepeda motornya, korban belum bisa mengembalikan uang tersebut.

Pada Rabu (15/2/2023) malam, korban dijemput oleh terduga pelaku lalu dianiaya. Bahkan korban sempat dibawa keliling dengan mobil.

"Pertama, korban dianiaya, dibawa ke kos-kosan. Kemudian dibawa ke warung nasi goreng, di situ tidak dikasih makan. Terus korban juga dibawa muter-muter ke Sleman, Bantul, Kulon Progo. Lokasi kasusnya kami belum tahu, masih didiskusikan sama Kejaksaan," ungkapnya.

Sadisnya, sejak saat itu korban sudah diikat tali rafia dan didudukkan di dalam mobil. Ketika meninggal dunia, korban diduga masih dalam posisi tersebut.

Diduga korban meninggal pada Jumat (17/2/2023) dan dibuang di wilayah Purworejo pada Senin (20/2/2023) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Korban kemudian ditemukan warga dalam kondisi tewas di jurang dengan kaki dan tangan terikat.

Para tersangka saat ini sudah diamankan di Mapolres Purworejo bersama barang bukti. Polisi sedang berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri Purworejo untuk menentukan locus (tempat kejadian) kasus itu.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono, Bayu Apriliano | Editor : Khairina, Ardi Priyatno Utomo), Tribun Jogja

https://regional.kompas.com/read/2023/02/23/195900878/satpam-di-yogyakarta-dibunuh-6-temannya-gara-gara-utang-mayatnya-dibuang-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke