Jelang Setahun Naik Takhta, Mangkunegara X Ingin Kembangkan Perpustakaan dan Museum

Seperti diketahui, jumenengan atau upacara adat kenaikan takhta tahun pertamanya, akan diperingati pada pada Rabu (1/3/2023) pukul 10.00 WIB.

Selama kepemimpinannya ini, Gusti Bhre, sapaan akrabnya, mengaku sempat terbebani dengan tanggung jawab berat membawa Pura Mangkunegaran menjadi lebih baik.

"Saya rasa tentu dari sisi tanggung jawab pasti. Saya menjalankan ini tentu dengan melakukan adaptasi awal-awal. Tapi semakin kesini semakin menyenangkan," kata Gusti Brhe saat di Pura Mangkunegaran, pada Kamis (23/2/2023).

Meskipun demikian, ia mengaku semua tanggung jawab itu bisa diembannya, berkat dukungan, mulai dari keluarga, kerabat, abdi dalem, pemerintah, pihak swasta dari awak media.

"Apa yang kita capai sampai saat ini tidak terlepas dari dukungan kalian semua. Bagaimanapun ini usaha bersama, saya kan di sini ya cuman sebagai pemimpinnya saja. Jadi 1 tahun yang menyenangkan sekali," jelasnya.

Selama memimpin, KGPAA Mangkunegara X telah menunjukkan sejumlah gebrakan, mulai dibukanya kembali wisata Pura Mangkunegaran dengan sejumlah inovasi-inovasi paket wisata telah terlaksana.

Promosi budaya Pura Mangkunegaran, juga sudah digaungkan KGPAA Mangkunegara X. Dengan melakukan, sejumlah kajian, restorasi hingga kunjungan ke luar negeri juga telah dilaksanakan.

Gusti Bhre juga mampu menjaga dan melakukan revitalisasi dengan dukungan Pemerintah dan Investor, untuk Pura Mangkunegaran.

Selain itu, telah dibangun dan dibukanya Taman dan Restoran Pracima Pura Mangkunegaran, juga menambahkan daya tarik atau wisata di Kota Solo.

Meskipun demikian, Mangkunegara X mengaku masih banyak target pencapaian lain yang belum tercapai pada satu tahun kepimpinannya. Yakni, seperti pengelolaan perpustakaan dan museum Pura Mangkunegaran.

"Saya rasa, yang ingin kita lebih fokus tahun ini dan seterusnya adalah untuk pengembangan perpustakaan dan museum.  Itu yang kita masih 1 tahun ini belum terlalu kelihatan progresnya," jelasnya.

"Kita ingin kembangkan, karena bagaimana pun perpustakaan itu menjadi sumber pengetahuan tidak hanya untuk kami, tapi juga untuk masyarakat terutama dengan ajaran-ajaran dan nilai-nilai luhur yang ada di dalam sejarah," lanjutnya.

Oleh karen itu, Gusti Brhe berharap masyarakat yang berkunjung di Pura Mangkunegaran, tidak hanya berwisata dan mendokumentasikan saja. Tapi, juga belajar akan adanya sejarah.

"Di Perpustakaan itu, aset yang luar biasa untuk pembelajaran. Begitu pula halnya dengan museum. Insya Allah tahun ini kita bisa capai, supaya masyarakat bisa juga selain di Mangkunegaran bisa melihat bangunan atau menikmati keindahan atau foto-foto dan sebagainya. Tapi juga bisa belajar lebih jauh," harapnya.