Salin Artikel

Polisi Jemput Bola Selidiki Arisan Bodong di Lumajang yang Disebut Rugikan Korban Rp 3 Miliar

Menurut Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang, Polisi telah mengumpulkan pihak yang mengaku korban dugaan arisan bodong. Mereka sudah diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini.

Saat proses pengumpulan korban oleh Satreskrim Polres Lumajang, Senin (20/2/2023) ternyata banyak yang datang untuk memberikan kesaksian.

Mereka berbondong-bondong datang begitu mengetahui informasi jika polisi mulai mengusut kasus tersebut.

Padahal, awalnya mereka enggan menjadi saksi untuk mengungkap kasus tersebut karena berharap uangnya bisa kembali.

Boy mengatakan, ia telah memerintahkan anggotanya untuk jemput bola mengumpulkan bahan keterangan.

"Kemarin kita proaktif jemput bola utk pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) langsung ke korban-korban," kata Boy jeckson melalui pesan singkat, Senin (20/2/2023).

Kasus dugaan arisan bodong di Kabupaten Lumajang pertama kali mencuat setelah viral di grup Facebook Lapor Lumajang.

Saat ditelusuri, salah satu korban mengaku kehilangan uang sampai Rp 300 juta akibat mengikuti arisan ini.

Modusnya, pemilik arisan mengajak orang untuk mengikuti arisan yang dibuatnya. Nilai yang didapatkan dalam arisannya itu beragam. Mulai dari puluhan hingga ratusan juta.

Awalnya, arisan ini berjalan lancar. Hasil pencairan setiap bulan selalu dibagikan ke grup whatsapp peserta arisan yang diduga berisi peserta fiktif.

Namun, saat tiba giliran korban mendapat arisan, uangnya selalu tidak ada. Alasannya, peserta arisan yang lain belum membayarkan iuran yang seharusnya dibayarkan.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/21/155923378/polisi-jemput-bola-selidiki-arisan-bodong-di-lumajang-yang-disebut-rugikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke