Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kisah Warga India Mengejar Cinta hingga ke Indonesia | Dahsyatnya Ledakan di Blitar

KOMPAS.com - Asib Ali Bhore (32), seorang warga negara India, rela datang ke Indonesia untuk melamar Syarifah Khairunnisa (28), perempuan yang menjalin asmara dengannya sejak setahun terakhir melalui media sosial.

Pemuda kelahiran Uttar Pradesh itu mendatangi rumah Syarifah di Desa Watangrumpia, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Namun, walau telah jauh-jauh dari India, kisah cintanya tidak berakhir bahagia. Lamarannya ternyata ditolak oleh orangtua sang gadis.

Berita lainnya, sebuah ledakan dahsyat terjadi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim), Minggu (19/2/2023) malam.

Ledakan yang terjadi di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, itu menewaskan empat orang dan merusak 25 rumah.

Kuat dugaan, ledakan tersebut disebabkan oleh bubuk bahan peledak petasan.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Senin (20/2/2023).

Meski sudah jauh-jauh datang dari India, kisah cinta Asib Ali Bhore (32) kandas di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Lamarannya terhadap Syarifah Khairunnisa (28), seorang warga Desa Watangrumpia, Kecamatan Majauleng, ditolak oleh orangtua sang pujaan hati.

"Lamarannya ditolak karena ternyata sebelumnya telah ada pria asal Palu yang datang melamar, bahkan maharnya 50 juta dan hajatannya akan dilangsungkan setelah lebaran Idul Fitri," ujar Nurpanca, Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Dinas Kesbangpol Kabupaten Wajo, Senin.

Asib sempat menuntut supaya uang senilai Rp 9 juta yang ditransfer ke rekening Syarifah agar dikembalikan. Ia juga meminta ganti rugi seluruh biaya yang telah dikeluarkannya sejak dari India ke Indonesia.

Namun, karena mediasi antarkedua pihak berjalan alot, Asib memilih mengikhlaskan uang itu. Dia juga mendoakan agar Syarifah kelak bahagia dengan pria lain.

Baca selengkapnya: Kisah Warga India yang Jauh-jauh Datang ke Indonesia untuk Melamar Gadis Pujaan, tetapi Ditolak Calon Mertua

Salah satu korban tewas dalam kejadian ini adalah Darman, pemilik dari rumah yang menjadi sumber ledakan. Akibat ledakan itu, rumah Darman hancur.

"Korban pemilik rumah meninggal satu orang, tiga masih tertimbun di reruntuhan rumah, namun kemungkinan meninggal karena tadi sudah ditemukan potongan-potongan bagian tubuh," ucap Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Blitar Kota AKBP Argowiyono, Senin.

Argo mengatakan, berdasarkan keterangan warga setempat, keluarga pemilik rumah itu kerap membuat petasan menjelang Ramadhan.

Selain itu, ledakan juga merusak sekitar 25 rumah. Kerusakan tersebut berkisar mulai dari ringan hingga berat.

Baca selengkapnya: Ledakan Hebat Terjadi di Ponggok Blitar, 4 Tewas dan 25 Rumah Rusak

Satu hari usai helikopter yang ditumpanginya mendarat darurat di Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci, Jambi, pada Minggu pagi, rombongan Kapolda Jambi akhirnya ditemukan tim SAR.

Tim SAR berhasil menemukan korban pada Senin sekitar pukul 10.00 WIB.

"Ya, ada satu tim darat sudah berhasil tiba di lokasi menemukan Pak Kapolda dan rombongan," ungkap Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Kepolisian Daerah (Polda) Jambi Kombes Feri Handoko, Senin.

Saat ditemukan, Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartino beserta rombongannya dalam keadaan sadar.

"Semua sadar dan ada beberapa luka. Untuk update terbaru Bapak Kapolda, nanti kita informasikan ya," tutur Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Jambi Kombes Yandiko.

Baca selengkapnya: Tim SAR Berhasil Temukan Kapolda Jambi dan Rombongan Penumpang Helikopter

Setelah sempat dilaporkan hilang kontak, dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Ahmad Munasir Rafie Pratama, diketahui keberadaannya. Jejak sang dosen terdeteksi masuk ke wilayah Amerika Serikat melalui Boston.

"Ahmad Munasir Rafie terdeteksi masuk Amerika Serikat melalui Bandara Boston pada 13 Februari 2023," jelas Rektor UII Fathul Wahid, Minggu.

Walau demikian, Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Irjen Krishna Murti menuturkan, perubahan rute perjalanan Ahmad Munasir tak diberitahukan kepada kolega maupun keluarga.

Untuk diketahui, Ahmad berencana balik ke Indonesia dari Norwegia melalui Istanbul, Turkiye.

"Yang bersangkutan (Ahmad Munasir) tidak hilang, tetapi mengubah rute tanpa memberi tahu siapa pun," terangnya, Minggu.

Baca selengkapnya: Masuk AS Lewat Bandara Boston, Alasan Dosen Ahmad Munasir Ubah Rute Perjalanan Belum Diketahui

Seekor ular sanca kembang berhasil dievakuasi oleh Tim Khusus Rescue Regu 4 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya.

Sebelumnya, ular sepanjang kurang lebih tiga meter itu melilit pemancar WiFi di sebuah perkampungan di Jalan Simo Pomahan Baru Barat, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, Jatim, Sabtu (18/2/2023).

Anggota tim, Sutresno, menceritakan detik-detik evakuasi ular sanca tersebut. Dalam evakuasi itu, tim harus memanjat pemancar WiFi. Sutresno berada di posisi paling atas.

Sutresno pun harus berhadapan langsung dengan ular tersebut. Bahkan, kepala ular sanca hanya berjarak setengah meter dari wajah Sutresno.

"Jadi jarak (kepala) ular dengan muka saya itu hanya setengah meter. Tapi kepala ular naik lagi. Saya juga berusaha naik lagi, step by step untuk menangkap ular itu," paparnya.

Baca selengkapnya: Cerita Sutresno, Wajah Berjarak Setengah Meter dari Kepala Ular Saat Mengevakuasi Sanca yang Membelit Pemancar WiFi di Surabaya

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq; Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani; Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Andi Hartik, David Oliver Purba, Muhammad Syahrial, Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2023/02/21/060600178/-populer-nusantara-kisah-warga-india-mengejar-cinta-hingga-ke-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke