Salin Artikel

Saat Orangtua Siswa di Malang Urunan Bangun Ruang Kelas Baru di SD Negeri

Langkah itu ditempuh lantaran sekolah tersebut kekurangan ruang kelas selama bertahun-tahun sejak awal berdiri pada 1988.

Sebelumnya, sekolah tersebut hanya memiliki lima ruang kelas.

Sehingga, kelas II terpaksa harus masuk siang, pukul 13.00 WIB, bergantian dengan kelas lain.

Akibat sistem bergantian itu, pihak sekolah cukup kesulitan memantau siswa yang dijadwalkan masuk siang. Itu karena banyak guru yang sudah pulang.

Atas keluhan itu, wali murid dan pihak sekolah bersepakat untuk iuran membangun ruang kelas baru (RKB).

Ruang kelas yang selesai dibangun pada 2022 itu terletak di belakang sekolah. Kondisinya masih cukup memprihatinkan. Sebab dindingnya masih batu bata dan belum terlapisi semen.

Sedangkan lantainya masih tanah dan jendelanya masih menganga tanpa penutup. Hanya ditempeli irisan bambu. Begitupun, atapnya masih terbuat dari galvalum.

"Ruang kelas inilah yang terpaksa kami gunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa, daripada harus bergantian dengan kelas lain," ungkap salah satu guru kelas VI, Suyanto saat ditemui, Senin (20/2/2023).

Ruang kelas itu dibangun dengan anggaran senilai Rp 60 juta, dari hasil iuran paguyuban wali murid.

"Pembangunan ini kira-kira sudah 70 persen. Untuk 100 persen diperkirakan butuh anggaran dana Rp 60 juta lagi," tuturnya.

Kesepakatan wali murid untuk iuran pembangunan ruang kelas itu pada tahun 2021 lalu, dari hasil rapat besar antara paguyuban wali murid bersama pihak sekolah.

Ditanya terkait bantuan dana pemerintah untuk pembangunan ruang kelas itu, Suyanto menyebut tidak pernah ada.

Pihak sekolah sudah pernah mengajukan proram RKB (ruang kelas baru) ke Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Pendidikan, pada tahun 2021 lalu atau sebelum adanya kesepakatan iuran wali murid. Namun belum ada kabar baik.

"Tahun 2023 ini kami mengajukan anggaran lagi ke Pemerintah Kabupaten Malang, untuk meneruskan pembangunan kelas yang belum selesai ini. Semoga mendapatkan respon baik," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji ditanya terkait pengajuan proposal RKB SDN Mendalan Wangi 3. Namun, menurutnya pengajuan itu belum bisa direalisasikan.

Sebab, untuk tahun 2023 ini, dari total pengajuan rehabilitasi dan renovasi sekolah di Kabupaten Malang, sebanyak 179 lembaga sekolah, hanya 18 pengajuan yang bisa direalisasikan.

"Dari anggaran yang kita punya, hanya 18 lembaga sekolah yang bisa kita realisasikan. Tidak termasuk SDN Mendalam Wangi 3," ungkapnya melalui sambungan telepon, Senin (20/2/2023).

Suwadji memastikan bahwa, Dinas Pendidikan Kabupaten Malang merealisasikan 18 pengajuan rehabilitasi dan renovasi sekolah itu berdasarkan tingkat kerusakan yang cukup parah.

"Sehingga harus didahulukan realiasisasinya," tuturnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/20/204133278/saat-orangtua-siswa-di-malang-urunan-bangun-ruang-kelas-baru-di-sd-negeri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke