Salin Artikel

Atraksi Budaya Pasola di Sumba Barat Berujung Ricuh, Warga Saling Lempar Batu

Budaya Pasola adalah permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas kuda yang merupakan bagian dari upacara ritual Marapu.

"Atraksi Pasola dimulai pukul 08.30 Wita dan ricuh pukul 10.20 Wita," ungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, Jumat (17/2/2023).

Ariasandy menjelaskan, terjadi keributan antara warga yang berada di bagian atas lapangan dan sekelompok orang di bagian bawah saat atraksi pesta adat Pasola.

Ariasandy menyebut, keributan itu dipicu cuaca yang panas dan berdesakkan serta saling meneriaki antara kelompok atas maupun kelompok bawah.

"Atas kejadian tersebut terdapat dua orang warga dari kelompok bagian bawah terkena lemparan batu dari kelompok bagian atas," ungkap Ariasandy.

Kedua warga yang terluka itu yakni Alex Galu Nini (39) dan Lukas Lede Bora (35). Mereka berasal dari Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Sumba Barat.

Kericuhan itu diredam aparat kepolisian dan TNI yang dipimpin langsung Kepala Kepolisian Resor Sumba Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Anak Agung Gde Anom Wirata dan Komandan Komando Distrik Militer 1613 Sumba Barat Letnan Kolonel Rahadian Firnandi.

Setelah itu, Rato Kedu Kalego, tokoh ada yang bertanggung jawab terhadap kegiatan itu, mengumumkan atraksi Pasola berakhir.

Sehingga para pemain dan penonton akhirnya membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/17/082634378/atraksi-budaya-pasola-di-sumba-barat-berujung-ricuh-warga-saling-lempar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke