Salin Artikel

Menyusuri Keindahan Gua Tembus, Lokasinya Dekat dengan Museum Karst Indonesia di Wonogiri

Di kawasan Gunung Sewu Unesco Global Geopark, total terdapat 33 geosite atau situs. Tujuh situs di antarnya masuk wilayah Wonogiri yaitu Lembah Kering Purba Giritontro, Gua Sodong, Gua Tembus, Luweng Sapen, Gua Mrico, Gua Potro-Bunder, dan Pantai Sembukan.

Dari tujuh situs, lima di antaranya berada di sekeliling Kawasan Museum Karst Indonesia (MKI) di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Jateng. Kelima situs itu adalah Gua Sodong, Gua Tembus, Luweng Sapen, Gua Mrico, dan Gua Potro-Bunder.

Sementara untuk Lembah Kering Purba Giritontro dan Pantai Sembukan harus menggunakan kendaraan karena jarak cukup jauh dari MKI.

“Untuk masuk Kawasan MKI hanya dibebankan tiket Rp 5.000 per orang dan sudah bebas mengunjungi kelima situs di sekitar MKI,” terang Dani, Pemandu MKI.

Rombongan Jelajah Geopark Gunung Sewu berkesempatan menengok situs Pantai Sembukan pada Senin (30/1/2023). Kemudian pada Selasa (31/1/2023) sekitar pukul 11.30 WIB, Kompas.com mendatangi mulut Gua Tembus di dekat pintu masuk MKI.

Gua ini berlokasi di sebelah kiri bawah ikon tulisan besar Geopark Gunung Sewu berwarna merah. Kami pun mulai menyusuri gua datar sepanjang 75 meter itu.

Situs ini memiliki dua mulut gua. Bila disusuri akan membawa pengunjung menembus mulut satunya ke bagian ujung luar.

Pada pintu masuk, di sebelah kanan terpampang penjelasan mengenai Gua Tembus. Permukaan gua tersebut merupakan batu gamping yang terbentuk 5 hingga 15 juta tahun lalu. Sementara itu, pembentukan karst pada gua itu terjadi setelah lapisan batu gamping terangkat dari dasar laut sekitar 1,8 juta tahun lalu.

Tidak hanya itu, terdapat juga stalagmit atau susunan batu kapur berbentuk kerucut berdiri tegak di lantai gua. 

Saat berada di ujung mulut gua kedua, maka pengunjung tinggal mengikuti akses jalan sepanjang 500 meter dan turun menuju MKI.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispora) Wonogiri, Haryanto Gua Tembus merupakan satu-satunya situs yang dapat diakses wisatawan dengan baik. Dengan kelengkapan fasilitas yang ada, gua ini aman dikunjungi tanpa pemandu wisata atau tour guide.

Sedangkan situs lainnya yang di  Geopark masih memerlukan dorongan berbagai pihak agar layak dikunjungi dan harus dipromosikan secara masif.

“Dari Pemprov Jateng memberikan bantuan Rp 5 miliar untuk penataan geosite Pantai Sembukan. Jadi praktis di 2023 ada dua geosite yang sudah tertangani dan bisa kita jual dan patut kita promosikan,” ungkap Haryanto.

Karena keterbatasan waktu, rombongan langsung berkunjung ke MKI tanpa sempat menyusuri gua lainnya di sekitar lokasi itu. Sebenarnya untuk menuju gua lainnya seperti Gua Sodong, Luweng Sapen, Gua Mrico, Gua Potro-Bunder hanya tinggal berjalan kaki karena tak jauh dari MKI. Hanya saja sarana dan prasarana masih kurang lengkap.

Terpisah, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan pihaknya telah menglokasikan sejumlah anggaran untuk pembinaan aspek pengembangan destinasi.

“Terutama pelatihan untuk kompetensi dan skill tour guide nanti diberikan dari Badan Geologi dan Disporapar Jateng,” kata Sujarwanto.

Pasalnya di samping kecakapan dalam memandu pengunjung, juga diperlukan kemampuan khusus untuk keselamatan saat wisata susur gua yang berada di situs tersebut.

Pihaknya juga mengajak semua pihak terkait agar fokus menggarap geosite di Wonogiri untuk menggerakkan perkonomian masyarakat. 

“Penetapan geopark itu bukan untuk memuja-muja kehebataan saja. Tapi tujuannya untuk kesejahteraan dari masyarakat yang hidup dalam geoheritage, geopark itu. Jadi kalau tujuannya enggak sampai ya mending tidak usah,” katanya.

Sujarwanto juga menyampaikan sejumlah arahan untuk pengembangan geopark tersebut. Seperti menambah papan petunjuk arah di jalan provinsi hingga kabupaten secara rinci.

“Ayo menghidupkan napas dari global geopark untuk Pawonsari ini. Fisiknya jelas karst, tapi jadi bermakna kalau ada ruhnya. Ruhnya ya budaya kita, bagaimana hidup dalam karst. Bukan hanya pertunjukan saja, tapi juga way of life, cara hidup masyarakat, bagaimana masakannya, cara bercocok tanam, cara hidup bersama karst itu,” tandasnya.

Dengan mengikuti tujuh rekomendasi pengembangan geosite dari UNESCO, ia harap predikat green card Gunung Sewu sebagai UNESCO Global Geopark dapat dipertahankan pada revalidasi Juni mendatang.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/17/014527778/menyusuri-keindahan-gua-tembus-lokasinya-dekat-dengan-museum-karst

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke