Salin Artikel

Tebing Jalur Solo-Selo-Borobudur Longsor Akibat Hujan 4 Hari Berturut-turut

BOYOLALI, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Boyolali, Jawa Tengah membuat tebing di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) longsor pada Kamis (16/2/2023) petang.

Akibat tebing longsor tersebut, jalur SSB sempat tak bisa dilalui oleh kendaraan, baik dari arah Magelang ke Boyolali maupun sebaliknya.

Kepala Desa (Kades) Jrakah Tumar mengatakan, tebing di jalur SSB tepatnya di perbatasan Desa Lencoh dan Desa Jrakah, Kecamatan Selo longsor karena hujan selama empat hari berturut-turut.

"Karena curah hujan sudah empat hari berturut-turut dan tidak reda-reda maka tebing di jalur tersebut longsor," kata Tumar dikonfirmasi Kompas.com, Kamis malam.

Tumar menambahkan material longsor yang menutup jalur SSB berhasil dibersihkan setelah Maghrib atau sekitar pukul 18.30 WIB.

Proses pembersihan material longsor di jalur SSB tersebut melibatkan petugas gabungan dari unsur relawan, kepolisian dan TNI.

"Sudah bisa dilalui kendaraan lagi. Tadi langsung saya gerakkan bersama Forkopimcam dari anggota polsek, koramil dan relawan. Tadi selesai setelah Maghrib," ungkap Tumar.

Tumar menyampaikan, tebing longsor di jalur SSB tepatnya di perbatasan Desa Lencoh dan Jrakah sudah sering terjadi.

"Paling sering itu (longsor). Dulu tahun 2005 atau 2006 itu pernah longsor menimpa dua mobil yang melintas. Semuanya selamat," ungkap dia.

Mengingat sering terjadi longsor, jelas Tumar pemerintah sempat telah memberikan rambu kawasan rawan longsor. Ini bertujuan agar para pengguna jalan yang melintas berhati-hati dan waspada terlebih saat hujan turun.

"Rambu-rambu (kawasan rawan longsor) selalu ada dan terpasang permanen. Masuk Cepogo dipasang rambu rawan longsor. Itu sudah beberapa tempat ada rambunya," jelas Tumar.

Sebelumnya, Kepala BPBD Boyolali Widodo Munir juga menyampaikan bahwa kejadian tanah longsor menutup jalur SSB di Wilayah Boyolali terjadi tidak hanya sekali.

Biasanya tebing longsor ini sering terjadi di Jrakah dan Lencoh.

"Iya, sudah (sering). Kadang-kadang Jrakah, kadang-kadang Lencoh. Sering artinya lebih dari dua (kejadian)," jelas Widodo.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/16/212535878/tebing-jalur-solo-selo-borobudur-longsor-akibat-hujan-4-hari-berturut-turut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke