Salin Artikel

Gempa M 5,2 Jayapura, 4 Warga Tewas, Pemkot Tetapkan Status Tanggap Darurat

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita menjelaskan gempa terjadi akibat adanya aktivitas sesar aktif.

"Gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser," kata dia dalam konfernsi pers daring, Kamis (9/2/2023).

Musibah tersebut menelan korban jiwa. Sebanyak empat orang meninggal hingga sejumlah bangunan mengalami kerusakan. Berikut rangkumannya:

Penjelasan BMKG soal gempa

Dwikorita mengemukakan Indonesia berada di wilayah lempeng-lempeng aktif sehingga hampir semua wilayah di Indonesia rawan gempa bumi.

Salah satu lokasi yang sering terdampak gempa adalah Jayapura, Papua.

Bahkan telah tercatat 1.079 kali gempa dengan 132 dirasakan oleh masyarakat.

Data tersebut adalah catatan BMKG sejak 2-9 Februari 2023 pukul 14.25 WIB.

"Gempa yang di wilayah Jayapura dan sekitarnya sudah sering terjadi. Ini akibat dari kondisi batuan yang ada di wilayah tersebut adalah batuan yang tipenya rapuh. Jadi kondisi rapuh ini mengakibatkan sensitif untuk bergetar," kata dia, seperti dilansir Antara.

4 warga meninggal

Kapolresta Jayapura Kombes Victor Mackbon mengemukakan, sebanyak empat orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Para korban berada dalam sebuah rumah makan yang ambruk ke laut saat gempa terjadi.

"Kejadian tersebut terjadi di salah satu kafe di Ruko Permai Dok II karena rumah makannya ambruk ke laut," kata dia, Kamis (9/2/2023).

Sedangkan tiga orang lainnya yang berada dalam kafe mengalami luka-luka.

Kerusakan bangunan hingga kebakaran

Selain korban jiwa, gempa tersebut menimbulkan kerusakan bangunan.

Bangunan tersebut antara lain rumah warga di Kelurahan Angasapura, rumah makan, showroom kendaraan di Polimak.

Kemudian RSUD Dok II serta Gedung Pascasarjana Universitas Cenderawasih juga mengalami kerusakan.

Gempa juga berdampak timbulnya kebakaran lima petak rumah di Rawa Dua Hamadi.

Bangunan di kantor Gubernur Papua juga mengalami kerusakan, seperti Sasana Krida, kantor Badan Kepegawaian Daerah, dan Instansi lainnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Welliam R Manderi menyebutkan ada kurang lebih 600 jiwa mengungsi.

"Totalnya (pengungsi) ada 198 Kepala Keluarga (KK) dan 600 jiwa yang sedang mengungsi," katanya, seperti dilansir Antara.

Menurutnya, ada enam titik lokasi pengungsian.

Status tanggap darurat

Pemkot Jayapura menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari.

Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura Robby Awi mengatakan status tanggap darurat terhitung mulai 9 Februari 2023 hingga 1 Maret 2023.

"Sehingga setelah ini kami akan menindaklanjuti struktur dan pembangunan posko sehingga masyarakat bisa mengungsi untuk sementara," kata dia.

Menurutnya lokasi terparah terdampak gempa berada di Distrik Jayapura Utara dan Jayapura Selatan.

Sedangkan semua tingkatan sekolah diliburkan sementara pada Jumat (10/2/2023).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Dhias Suwandi, Robertus Yewen | Editor: Andi Hartik) Antara

https://regional.kompas.com/read/2023/02/10/061705178/gempa-m-52-jayapura-4-warga-tewas-pemkot-tetapkan-status-tanggap-darurat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke