Salin Artikel

Saat Ganjar Bercerita tentang UGM yang Mampu Cetak Tokoh Penting...

SEMARANG, KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang terbukti berhasil mencetak sederet tokoh intelek hingga pejabat penting di Tanah Air.

Seperti Presiden Joko Widodo, Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan HAM Mahfud MD, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartanto.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga merupakan alumni UGM. Ia kini menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).

Dalam kesempatan audiensi dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dan rombongan di Rumah Dinas Puri Gedeh, Jumat (3/2/2023), Ganjar menceritakan pengalamannya dan pengamatannya selama berada di UGM.

“Hari ini kita harus belajar dari UGM, ada apa di UGM, kenapa tiba-tiba muncul tokoh-tokoh intelek,” tutur Ganjar di ruang tamu rumahnya.

Dengan suguhan teh panas, tahu bakso, dan onde-onde, obrolan berlangsung dengan cair dan santai. Sesekali Ganjar melemparkan guyonan ringan dalam perbincangan siang itu. Ia juga tertawa lepas bersama rombongan.

Ganjar menyebut, kurikulum Merdeka Belajar yang diusung Mendikbudristek Dikti Nadiem Makariem itu keren. Ia menilai, kurikulum itu mampu membangun karakter pelajar dan mahasiswa lebih matang.

Meski begitu, menurut Ganjar, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM sudah cukup lama mengadopsi dan mempraktekkan hal itu dengan masif dan baik. Magang dalam kurikulum merdeka telah mengizinkan mahasiwa mengonversi kerja atau aktivitasnya menjadi nilai.

“Nah, sekarang dikembangkan aktivis di UGM, jadi senat, jadi pegiat lingkungan, jadi apa sekarang bisa dikonversi menjadi nilai,” katanya.

“Saya sekolahnya (kuliah) lama delapan tahun dan IP tidak tinggi. Saya bukan contoh yang baik. Kalau ini ngomong sama istriku, dibilangin enggak usah cerita itu,” canda Ganjar sambil tertawa.

“Ada apa? leadership, tidak pernah diajarkan di kelas, decision making, interpersonal skill, tidak pernah diajarkan di kelas. Maka dalam organisasi tekanannya keras, mereka terlatih, itu dosen tidak bisa mengajarkan, learning by doing,” lanjut suami Siti Atikoh itu membicarakan kondisi sebelum kurikulum merdeka.

Ganjar juga menceritakan pengalamannya membawa pelajar dan mahasiswa magang ke acara Dies Natalis UGM. Ia mengatakan, Pemprov Jateng telah lama membuka magang semacam itu selama dirinya menjabat gubernur.

Di samping itu, Ganjar membeberkan strateginya mengelola isu yang bergulir di dunia maya maupun media massa agar tak mengganggu kinerjanya.

Kemudian, ia menunjukkan dukungannya pada sang istri yang hobi berolahraga, khususnya mengikuti event lari maraton di berbagai daerah hingga mancanegara.

Jadwalnya yang padat, membuat obrolan harus berakhir sekitar setengah jam saja. Meski begitu, Ganjar menerima rombongan dengan tangan terbuka.

Setelah rombongan berpamitan, Ganjar bergegas menuju teras menempati tempat yang telah diatur timnya untuk memberi pidato secara daring.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/04/072713278/saat-ganjar-bercerita-tentang-ugm-yang-mampu-cetak-tokoh-penting

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke