NEWS
Salin Artikel

Cerita Hana Lolos dari Pembunuhan Berantai Wowon dkk, Kini Lapor Polisi dan Berharap Uang Rp 100 Juta Kembali

Hana adalah Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di Arab Saudi.

Hana tergiur janji palsu Wowon dkk yang mengatakan dapat menggandakan uang dengan dalih investasi.

Tak tanggung-tanggung, Hana mengaku mengalami kerugian hingga Rp 100 juta. Uang tersebut adalah hasil kerja kerasnya menjadi TKW selama empat tahun dari tahun 2017 hingga 2021.

Ia pun kini berharap uang Rp 100 juta miliknya kembali. Terkait kasus penipuan yang dilakukan oleh Wowon, Hana membuat laporan ke Polres Cianjur pada Selasa (31/1/2023) malam.

Hana datang ditemani oleh petugas dari Mapolda Metro Jaya. Hana mengatakan, kedatangannya ke Mapolres Cianjur untuk membuat laporan terkait penipuan yang dilakukan Wowon dkk.

"Saya tertipu oleh praktik investasi yang ditawarkan Wowon yang juga pelaku pembunuhan berantai," kata Hana kepada wartawan di Mapolres Cianjur.

Saat menjadi PMI, dia menginvestasikan sejumlah uang yang dikirim melalui rekening Dede sejak 2018 hingga 2021.

"Hampir setiap bulan saya kirim uang ke Wowon melalui rekening Dede. Paling besar Rp 2 juta. Sehingga kalau dihitung total kerugian saya mencapai Rp 100 juta," jelas Hana.

Bagaimana Hana bisa tergiur dengan bujuk rayu Wowon dkk untuk berinvestasi?

Diajak teman sesama TKW

Hana ternyata sama sekali tidak merasa curiga kepada Wowon.

Sebab menurut Hana korban lainnya yaitu Siti kerap meyakinkannya seusai melihat langsung Wowon menggandakan uang.

"Saya diajak oleh Siti, kemudian saya juga tahu kalau Yeni juga ikut investasi. Makanya tidak curiga," katanya.

Hana mengungkapkan, ternyata investasi tersebut merupakan penipuan.

Namun ketika pulang ke Indonesia, uang investasi dan keuntungan yang ditawarkan tidak pernah terbukti.

"Ketika saya pulang, ternyata uang saya tidak jelas ke mana. Setiap menagih selalu membuat alasan," ucapnya.

Hana berharap uang yang didapatnya selama bekerja di Arab Saudi sejak 2017 hingga 2021 yang dikirimkan ke pelaku bisa kembali.

"Saya berharap uang kembali, karena itu hasil jerih payah saya selama bekerja di sana," katanya.

Hal itu diketahui dari hasil penelusuran tim penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Evi saat ini masih bekerja di luar negeri sebagai TKW tepatnya negara Libya.

"Bahwa salah satu korban penipuan Wowon dkk yaitu TKW atas nama Evi yang sempat dilaporkan hilang oleh rekannya atas nama Hanna. Ternyata saat ini yang bersangkutan bekerja di Libya, dalam keadaan sehat wal afiat," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Selasa (31/1/2023).

Kendati demikian, Hengki mengatakan masih ada satu TKW lagi yang belum diketahui keberadannya.

Dia adalah Nene, yang juga merupakan korban penipuan berkedok penggandaan uang oleh tersangka Wowon, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.

"Tinggal menelusuri satu lagi atas nama Nene masih salam proses penyelidikan," jelasnya.

Sementara itu BP2MI menyebut ada 11 TKW yang menjadi korban penipuan Wowon. Dari 11 korban, hanya tiga orang yang berankat secara resmi.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan sisanya sebanyak delapan orang TKW, berangkat dengan cara ilegal atau unprocedural.

"Itu TKW ternyata hanya tiga nama yang ada namanya di sistem BP2MI berarti nama lain yang sudah di luar negeri. Baik yang sudah meninggal karena korban pembunuhan baik yang teridentifikasi, yang sekarang di Jakarta mereka yang akan atau sudah diberangkatkan secara unprosedural," ungkap Benny kepada wartawan di kantornya, kawasan Jakarta Timur, Senin (30/1/2023).

Tiga nama TKW korban Wowon dkk yang berangkat secara legal itu terdata di sistem komputerisasi Pekerja Migran Indonesia (Sisko P2MI).

Mereka adalah Farida korban meninggal dunia di Cianjur, Jawa Barat; Aslem korban yang masih hidup yang berada di Jakarta; dan Evi Lusiana korban yang saat ini diduga berada di Dubai.

Sementara, delapan sisanya yang dinyatakan ilegal yakni korban tewas yang menceburkan diri di Laut Surabaya, Siti Fatimah; korban hidup bernama Hanna yang saat ini berada di Jakarta.

Selanjutnya, Yeni diduga berada di Mesir, Hamidah diduga berada di Riyadh, Yanti alias Yenti yang diduga berada di Dubai, Entin yang diduga berada di Abu Dhabi.

Lalu dua korban lain bernama Nene dan Sulastini hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.

"Seperti saya sebutkan tadi berdasarkan info dari penyidik Reskrimum Polda Metro Jaya juga semua ini diduga akan diberangkatkan dan sudah diberangkatkan secara un prosedural," sebutnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita TKW Hana Terbujuk Rayuan Wowon Cs untuk Investasi, Kini Berharap Rp 100 Juta Miliknya Kembali

https://regional.kompas.com/read/2023/02/01/195900978/cerita-hana-lolos-dari-pembunuhan-berantai-wowon-dkk-kini-lapor-polisi-dan

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke