Salin Artikel

Banjir di Perbatasan RI-Malaysia Genangi 4 Desa, Warga Masih Enggan Dievakuasi

Pantauan terakhir petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, banjir masih menggenangi sejumlah fasilitas umum hingga kantor pemerintahan. Termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan.

"Hasil pantauan terakhir, ketinggian air sempat mencapai 4,65 meter, atau naik 10 cm dari ketinggian air kemarin. Saat ini, terjadi penurunan debit, menjadi 4,55 meter,’’ kata Kasubid Informasi BPBD Nunukan, Muhammad Basir, Rabu (1/2/2023).

Tingginya intensitas hujan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sembakung, membuat air sungai meluap dan menggenangi empat desa yakni Desa Manuk Bungkul, Desa Atap, Desa Tagul dan Lubakan.

BPBD Nunukan mencatat, ada 1205 KK dengan 4.286 jiwa, yang tersebar di empat Desa terdampak. Dengan rincian, Desa Atap ada 792 KK dengan 2760 jiwa. Desa Manuk Bungkul, terdapat 113 KK dengan 401 jiwa. Desa Lubakan terdapat 164 KK dengan 585 jiwa dan Desa Tagul ada 136 KK dengan 540 jiwa.

Meski sudah terendam banjir sejak 30 Januari 2023, masyarakat tetap memilih bertahan di rumah rumah mereka, dan enggan mengungsi.

BPBD Nunukan bersama Pemerintah Kecamatan, Koramil, Polsek, KSB, Tagana, dan Relawan terus melakukan pendataan. Disarankan agar tiap desa segera membuat kajian mitigasi desa dan membuat tiang ukur ketinggian air.

‘’Sekolah diliburkan dan pelayanan terhadap masyarakat terkendala akibat banjir. Semoga air segera surut,’’kata Basir.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/01/171439878/banjir-di-perbatasan-ri-malaysia-genangi-4-desa-warga-masih-enggan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke