Salin Artikel

Banjir dan Longsor di Manado, 5 Meninggal, 3.076 KK Terdampak, 1.021 Jiwa Mengungsi

Di mana, satu korban meninggal akibat banjir, dan tanah longsor menelan empat korban jiwa.

Dikutip dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana banjir di Manado dilaporkan telah merendam lebih kurang 400 rumah di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan.

"Banjir dengan tinggi muka air yang berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 KK atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa," kata Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Sabtu (28/1/2023).

Sementara itu, peristiwa tanah longsor telah berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan.

"Petaka tersebut juga menelan empat korban jiwa, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan. Rumah rusak ada sebanyak 53 unit termasuk 1 tempat ibadah," ujarnya.

Di samping itu, banjir dan longsor juga memaksa 1.021 jiwa mengungsi di beberapa titik.

"Adapun pengungsian di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 ada 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa, dan Kecamatan Wanang ada 41 jiwa," jelasnya.

Sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir dan longsor, Pemerintah Kota (Pemkot) Manado telah menetapkan status keadaan darurat dengan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023.

"Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw itu telah ditetapkan periode status keadaan darurat sejak tanggal 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023," sebutnya.

Aapun kunjungan Kepala BNPB ke Manado dilakukan guna melihat langsung situasi dan kondisi terkini pasca-banjir juga longsor, sekaligus untuk memastikan penanganan darurat bencana di sana berjalan dengan baik dan mengutamakan keselamatan masyarakat.

"Pagi ini kami dari BNPB akan menuju ke Manado untuk melihat langsung seperti apa kondisi terkini sekaligus guna memastikan penanganan darurat ini dilakukan dengan baik dan mengutamakan keselamatan masyarakat. Karena itu adalah hukum yang tertinggi," ujar Suharyanto.

Setibanya di Kota Manado, Kepala BNPB yang juga didampingi oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setiawan, serta Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Zaherman Muabezi.

Kemudian, Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD) BNPB Rustian, Kapusdalops BNPB Bambang Surya Putra, Plt. Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari, Tenaga Ahli BNPB, serta jajaran lainnya dijadwalkan akan melaksanakan rapat koordinasi bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara beserta Forkompimda.

Mereka membahas percepatan penanganan darurat bencana dan antisipasi menghadapi cuaca ekstrem serta potensi bencana yang lainnya.

Usai melangsungkan rapat koordinasi, Kepala BNPB beserta rombongan dan segenap pemerintah daerah setempat dijadwalkan meninjau lokasi terdampak, dan memberikan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) beserta bantuan lain berupa logistik dan peralatan, sesuai kebutuhan dasar warga terdampak.

Adapun bantuan DSP untuk Kota Manado adalah sebesar 500 juta dan logistik senilai 250 juta. Sedangkan untuk peralatan meliputi 2.000 selimut, 1.000 matras, 1.000 terpal, 25 tenda ukuran 3x4, dan 25 tenda ukuran 4x4.

Kemudian, bantuan DSP untuk Provinsi Sulawesi Utara adalah sebesar 700 juta dan logistik senilai 300 juta. Sedangkan untuk peralatan meliputi selimut 3.000 lembar, matras 3.000 buah, terpal 3.000 unit, tenda ukuran 3x4 sebanyak 50 buah, dan tenda ukuran 4x4 sebanyak 50 buah.

BNPB juga memberikan dukungan DSP kepada Pemerintah Kabupaten Sangihe untuk operasional dan penanganan banjir sebesar 500 juta dan logistik senilai 250 juta. Sedangkan peralatan meliputi 2.000 selimut, 1.000 matras, 1.000 terpal, tenda ukuran 3x4 sebanyak 25 buah, dan tenda ukutan 4x4 sebanyak 25 buah.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/28/132517478/banjir-dan-longsor-di-manado-5-meninggal-3076-kk-terdampak-1021-jiwa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke