Salin Artikel

Dosen Honor Unila Keceplosan Beri Rp 30 Juta ke Eks Ketum PBNU

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sidang agenda pemeriksaan saksi pada perkara suap PMB Unila memunculkan fakta mengejutkan.

Saksi bernama Mualimin, dosen honor Unila menyebut uang hasil suap dari orangtua calon mahasiswa sempat diberikan kepada mantan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Keterangan itu muncul saat Mualimin ditanya jaksa penuntut KPK Agus Prasetya Raharja terkait catatan tulisan tangan Mualimin yang menjadi barang bukti atas kasus tersebut.

Dalam catatan itu tertulis sebuah inisial SAS dan nominal sejumlah Rp 30 juta.

"Amplop Rp 30 juta ini untuk apa ini? Amplop SAS, apa ini?" tanya Agus Prasetya di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Kamis (26/1/2023) sore.

Mualimin kemudian menjawab dengan menyebut nama lengkap dan jabatan penerima amplop tersebut yang disebutnya Ketua Umum PBNU.

"Said Aqil Siradj, yang ketua PBNU, eh...," jawab Mualimin.

Ekspresi Mualimin terlihat terkejut atas jawabannya sendiri itu.

"Oh, kaitannya apa?" tanya Agus Prasetya.

"Ya, ngasih aja," jawab Mualimin.

Jaksa kemudian menanyakan untuk apa uang di dalam amplop itu diberikan.

"Kebutuhannya apa?" tanya Agus Prasetya.

Mualimin menjawab uang itu diberikan saat Said Aqil datang ke Lampung. Namun, Mualimin tidak menjelaskan kapan Said Aqil itu datang.

"Kebutuhannya beliau datang ke Lampung, ngisi pengajian," jawab Mualimin.

Mualimin juga menjelaskan bahwa Said Aqil tidak mengetahui uang itu berasal dari "infak" calon mahasiswa baru.

"Beliau tahu nggak, uang itu dari infak mahasiswa baru?" tanya Agus Prasetya.

"Ya nggak tahu, Pak," kata Mualimin.

Sejumlah uang suap penitipan calon mahasiswa dalam perkara suap PMB Unila disamarkan dengan sebutan "infak".

Keterangan ini terkuak saat Mualimin (dosen honor) dihadirkan menjadi saksi dalam sidang keempat perkara itu di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Kamis (26/1/2023).

Di hadapan majelis hakim dan di bawah sumpah, Mualimin mengakui dia mengambil sejumlah uang dari para penitip untuk diserahkan ke eks Rektor Unila Karomani.

"Sejak tahun 2020 sampai 2022, Pak," kata Mualimin, Kamis siang.

Berkaitan dengan nama PBNU Lampung disebut dalam sidang suap Unila, pihak PBNU menolak memberi keterangan karena itu adalah urusan pribadi.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/26/184100978/dosen-honor-unila-keceplosan-beri-rp-30-juta-ke-eks-ketum-pbnu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke