Salin Artikel

Selama Januari 2023, Ada 75 Kasus DBD di Bima, 5 Orang Meninggal

Dari 75 kasus itu lima orang di antaranya meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Pekan lalu ada tiga orang meninggal, dan Senin kemarin bertambah dua orang. Jadi dari 75 kasus itu sudah lima orang meninggal," kata Kepala Bidang Penyehatan dan Pengendalian Penyakit Lingkungan (P2PL) Dinkes Bima, Alamsyah saat dikonfirmasi, Selasa (24/1/2023).

Alamsyah menyampaikan, lima orang pasien DBD yang meninggal dunia rata-rata anak di bawah umur.

Mereka meninggal karena diduga terlambat dibawa orangtuanya ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Menurut dia, orangtua pasien masih cenderung menganggap sepele gejala demam yang dialami anak, bahkan ada yang sudah berhari-hari sakit baru dibawa berobat.

"Harusnya lebih cepat karena kalau terlambat bisa berakibat fatal, seperti yang dialami lima orang anak ini," ujarnya.

Selain lima orang anak dinyatakan meninggal dunia, saat ini masih ada sejumlah pasien yang tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan puskesmas akibat DBD.

Pasien tersebut rata-rata dalam kondisinya kritis.

"Ada sejumlah anak yang saat ini masih dirawat dan kondisinya kritis, cuman saya lupa rinciannya," jelas Alamsyah.

Alamsyah mengatakan, dengan merebaknya penyakit menular berbasis lingkungan tersebut, tim surveilans dari puskesmas kini diarahkan untuk melakukan upaya penanggulangan, seperti penaburan bubuk abate dan fogging di daerah temuan kasus DBD.

Selain itu, tim juga terus membangun kerjasama dengan pemerintah desa untuk menggiatkan program pemberantasan sarang nyamuk, seperti menguras dan mengubur titik genangan air hujan.

"Fogging baru di beberapa desa, terutama di desa dengan temuan pasien meninggal dunia," kata Alamsyah.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/24/193712978/selama-januari-2023-ada-75-kasus-dbd-di-bima-5-orang-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke