7 Daftar Makanan Khas Gorontalo, Ada Binte Biluhuta hingga Ilabulo

KOMPAS.com - Bagi Anda yang sedang berada di Gorontalo, jangan lewatkan untuk mencicipi makanan khas Gorontalo.

Ada berbagai makanan khas Gorontalo yang sayang untuk dilewatkan.

Menikmati makanan khas Gorontalo akan merasakan kekayaan alam setempat, salah satunya tuna. Sebagian makanan khas Gorontalo juga telah dikenal sejak zaman kerajaan. 

Berikut ini adalah beberapa makanan khas Gorontalo.

Makanan Khas Gorontalo

1. Binte Biluhuta

Binte Biluhuta adalam sejenis Milu Siram atau Sup Jagung.

Dalam bahasa Indonesia Binte artinya Jagung, sedangkan orang Gorontalo sering menyebut Milu. Biluhuta berarti disiram, dalam arti nama menjadi jagung yang disiram.

Binte Biluhuta merupakan sup yang terdiri dari jagung, ikan, dan udang.

Bahan-bahan tersebut diracik hingga menghasilkan masakan dengan cita rasa manis, asin, dan pedas.

Menurut cerita para orang tua di Gorontalo, Binte Biluhuta telah ada sejak abad ke-13, tepatnya pada masa pemerintahan Raja Tatolodula daa (Ilahudu).

2. Sate Tuna

Sate tuna merupakan makanan favorit di Gorontalo.

Sate tuna banyak dijumpai di dekat pantai di Gorontalo, salah satunya Pantai Lahilote.

Sekilas, sate tuna mirip dengan sate kambing atau ayam namun tekstur dagingnya sangat lembut, sehingga saat makan harus ekstra hati-hati supaya sate tidak mudah putus.

Agar lebih mudah menikmati, keluarkan sate tuna dari tusuknya ke dalam piring baru kemudian disantap dengan nasi hangat.

3. Ilabulo

Ilabulo adalah makanan khas Gorontalo yang mirip dengan pepes. Namun Ilabulo berbeda dari pepes di Jawa Barat.

Ilabulo merupakan makanan yang dibuat dari proses adonan. Dimana, adonana Ilabulo terdiri dari jeroan (hati dan ampela) dan kulit ayam.

Terkadang, adonan ditambah telur puyuh dan lemak sapi. Adonan tersebut ditambah sagu dan bumbu pedas serta dibungkus daun pisang. Proses masaknya dikukus atau dibakar.

Ilabulo memiliki rasa gurih dan aroma yang khas.

Sejak abad ke-15, Ilabulo telah menjadi makanan favorit raja-raja dan pembesar negeri.

Dalam bahasa Gorontalo, Ilabulo berarti totombowata yang artinya bersatu padu. Para raja menyimbolkan Ilabulo sebagai persatuan yang melahirkan perdamaian.

Ilabulo merupakan jenis makanan yang memadukan sagu dengan lemak daging, hati, ampela, dan rempah-rempah yang menjadi satu kesatuan berupa Ilabulo dengan cira rasa sempurna.

4. Bilentango

Bilentango merupakan makanan yang berbahan dasar ikan mujair. Ikan sebagai bahan baku dibakar menggunakan bumbu rempah, seperti kemiri, bawang merah, tomat, bawang putih, maupun cabai.

Bilentango biasanya disajikan dengan nasi hangat dengan taburan irisan cabe, kemangi, daun bawang, dan sambal roa yang gurih dan pedas.

Makanan khas ini dapat dicoba untuk menu sarapan.

5. Sayur Putungo

Sayur putungo adalah makanan khas Gorontalo yang bahan utamanya adalah jantung pisang.

Jantung pisang tersebut diolah menggunakan aneka bumbu dan ikan.

Sayur putungo biasanya dimakan bersama nasi putih.

6. Kue Karawo

Kue Karawo adalah makanan khas Gorontalo. Karawo adalah nama sulaman di Gorontalo.

Kue khas oleh-oleh Gorontalo ini memiliki wujud untaian sulaman Karawo.

Kue karawo merupakan kue kering berukuran kecil yang berbentuk bulat atau hati. Bahan dasar kue sama dengan kue lebaran pada umumnya.

Perbedaannya, kue karawo ditambahi dengan hiasan warna-warni dengan corak bunga maupun dedaunan.

Tampilan kue kering ini sangat menarik.

7. Tili Aya

Tili Aya merupakan salah satu makanan khas Gorontalo yang menjadi santapan khas malam pertama sahur masyarakat Gorontalo pada masa lalu.

Tili Aya adalah kue yang terbuat dari campuran gula merah, telur, dan santan.

Kue tili aya berfungsi sebagai penahan dahaga pada awal puasa, dimana banyak orang yang kesulitan menahan rasa haus dan lapar yang teramat sangat.

Pada acara adat biasanya, tili aya disajikan sebagai pelengkap nasi dan makanan berat lainnya.

Tili aya umumnya disajikan pada pelaksanaan tahlilan. Tili diletakkan di dekat nasi kuning dan akan menjadi rebutan usai tahlilan.

Tili aya juga menjadi hidangan pada saat ramadan.

Sumber:

warisanbudaya.kemdikbud.go.id

tribunmanadotravel.tribunnews.com

www.tribunnewswiki.com