Salin Artikel

DBD Mulai Merebak di Dompu, Ada 23 Kasus Selama Januari, Didominasi Anak

Dari 23 kasus DBD itu, paling dominan menyerang anak usia balita sampai 12 tahun. Di rentang usia itu tercatat ada 14 kasus.

Sementara untuk usia 18 sampai 45 tahun ada tujuh kasus, dan dua kasus lainnya menyerang warga yang usianya diatas 45 tahun.

"Sampai dengan hari ini kita sudah temukan 23 kasus DBD, tak ada korban meninggal dunia," kata Kepala Bidang Penyehatan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Dompu, Maria Ulfa saat dikonfirmasi, Rabu (18/1/2023).

Ulfa mengatakan, penyakit menular ini ditemukan menyebar di Kecamatan Dompu dengan 15 kasus. Kemudian di Kecamatan Woja empat kasus, Pajo dua kasus, Huu satu kasus, dan Manggelewa satu kasus.

Menurut dia, melonjaknya kasus DBD diawal tahun ini karena pengaruh cuaca dan kondisi lingkungan yang kumuh.

Seperti halnya banyak titik genangan air hujan dari kaleng, ban bekas dan sejenisnya yang tidak diperhatikan, sehingga menjadi sumber berkembangnya populasi nyamuk Aedes Aegypti.

"Saat populasi nyamuk penyebab DBD ini meningkat, maka resiko penularan virus Dengue di masyarakat akan meningkat pula," jelasnya.

Ulfa mengimbau, agar warga mulai memperhatikan kondisi kebersihan lingkungan serta malakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk.

Jika terlambat atau diabaikan penyakit menular ini disebut berpotensi meluas, bahkan sangat mengancam jatuhnya korban jiwa.

Sementara Dinkes bersama tim medis pada tiap di delapan kecamatan di Kabupaten Dompu, kini intens melakukan penyuluhan terkait cara pencegahan DBD. Selain itu, tim juga melakukan penaburan bubuk abate dan fogging di daerah dengan temuan kasus DBD.

"Kita juga sudah koordinasi dengan lintas sektor untuk melakukan upaya pencegahan DBD ini di lapangan," kata Maria Ulfa.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/18/170142378/dbd-mulai-merebak-di-dompu-ada-23-kasus-selama-januari-didominasi-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke