Salin Artikel

6 Hari Setelah Gempa M 7,5 Maluku, Sejumlah Warga Memilih Tetap Bertahan di Gunung

Beberapa warga itu diketahui merupakan warga Desa Watuwey, Kecamatan Dawelar Dawelor.

“Sampai hari ini warga masih mengungsi di gunung,” kata Yohanes salah satu warga setempat kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (16/1/2023).

Ia mengaku warga di desa itu belum berani kembali ke desanya karena masih merasa trauma dengan bencana gempa.

Apalagi Desa Watuwey diketahui menjadi desa terdampak gempa paling parah di Maluku Barat Daya.

“Rumah-rumah juga rusak jadi mau turun juga mau tinggal di mana, apalagi masih kan masih takut,” katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku mengakui hingga kini masih ada sebagian warga di Desa Watuwey yang mengungsi di lokasi pegunungan.

Ia mengaku sebagian warga di desa itu masih tetap bertahan di lokasi pegunungan karena masih trauma.

Sebagian warga lagi belum mau kembali karena termakan isu hoaks yang disebarkan pihak tidak bertanggung jawab.

“Betul. Tadi saya konfirmasi ke sana (Watuwey) itu memang masih ada warga yang mengungsi di pegunungan, jadi selain mereka mengaku masih trauma juga karena ada pihak tidak bertanggung jawab yang menyebarkan hoaks jadi warga ini termakan hoaks,” katanya.

Ia mengaku pihaknya telah berulang kali meminta warga untuk kembali ke desa. Namun saat ini ada sebagian warga yang masih tetap bertahan di pegunungan.

“Sebagian memang sudah turun, tapi sebagian masih tetap di lokasi pengungsian,” ujarnya.

Terkait dengan beredarnya isu hoaks tentang kemungkinan masih ada bencana di desa tersebut, ia mengimbau warga agar tidak mempercayainya.

Ia pun meminta warga di desa itu agar sebaiknya menyaring setiap informasi yang diterima, khususnya soal informasi bencana dan kegempaan.

“Sekali lagi kami mengimbau warga agar jangan percaya hoaks, percayalah informasi dari sumber terpercaya dalam hal ini instansi berwenang seperti BMKG, BPBD, TNI Polri dan pemerintah daerah,” pintanya.

Gempa magnitudo 7,5 mengguncang Maluku, Selasa (10/1/2023) dini hari.

BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami, namun beberapa saat kemudian peringatan tersebut diakhiri.

Gempa berpusat di laut Banda pada titik kordinat 7,37 Lintang Selatan dan 130,23 Bujur Timur atau berjarak 136 km arah barat laut Maluku Tenggara Barat pada kedalaman 130 km di bawah permukaan laut.

Adapun gempa tersebut sangat kuat dirasakan oleh warga tidak hanya di Kepulauan Tanimbar namun juga di sejumlah daerah lainnya di Maluku, NTT, hingga Papua. 

https://regional.kompas.com/read/2023/01/16/153757178/6-hari-setelah-gempa-m-75-maluku-sejumlah-warga-memilih-tetap-bertahan-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke