Salin Artikel

Ganjar Prihatin Pegunungan Kendeng Grobogan Didominasi Jagung daripada Tanaman Keras Penahan Air

Akibat minimnya penahan air inilah yang dinilai menjadi salah satu faktor pemicu bencana banjir di Grobogan.

"Nah ternyata di sini ada pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) bersama perhutani. Bagus, tapi kan ada syarat persentase. Syaratnya itu 50 persen harus tegakan, kalau saya lihat di belakang itu 99 persen tidak ada tegakan, semuanya ditanami jagung," kata Ganjar saat mengecek kondisi Pegunungan Kendeng Utara di Desa Sedayu, Jumat (13/1/2023).

Ganjar tidak memungkiri dari sisi perekonomian, tanaman jagung bisa menyokong kehidupan masyarakat di sekitar Pegunungan Kendeng. Hanya saja, perlu diperhatikan juga kondisi lingkungan dan pemanfaatan kebutuhan tanaman keras atau pepohonan sebagai penyangga air.

Apabila didominasi jagung dan sewaktu-waktu hujan deras intensitas tinggi, maka berpotensi menyebabkan bencana banjir dan longsor. "Karena apa? Karena tidak ada tanaman yang menahan," lanjut Ganjar.

Melihat kondisi tersebut, Ganjar langsung meminta dilakukan evaluasi terkait pemanfaatan lahan di Pegunungan Kendeng Utara itu.

Berdasarkan keterangan dari pihak Perhutani selaku pemilik lahan, sebagian lahan di kawasan itu merupakan PHBM dan sebagian lagi perhutanan sosial dengan komoditas paling besar tanaman jagung.

"Sekarang kita evaluasi. Kalau masih seperti ini ya bahaya. Sekarang harus kita review, itu paling tidak butuh waktu sekitar 4-5 tahun hingga tanaman keras atau pohon itu betul-betul bisa menggigit akarnya," jelas Ganjar didampingi Bupati Grobogan Sri Sumarni.

Setelah ada evaluasi, Ganjar meminta pengelolaan kawasan itu lebih diperhatikan lagi. Berapa persentase tegakan dan bawah tegakan yang diharuskan, serta berapa persentase yang dikelola.

"Bukan kemudian mengelola seluruh lahannya, terus digunduli gini," pungkas Ganjar.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/13/194157078/ganjar-prihatin-pegunungan-kendeng-grobogan-didominasi-jagung-daripada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke