Salin Artikel

3 Korban Kecelakaan Kerja Kebakaran Tangki Lumpur Masih Dirawat, SKK Migas Awasi Investigasi Petrochina

Kejadian ini terjadi di area sumur WB-D7 yang dioperasikan Perusahaan Jasa Pengeboran (Drilling Service Companies) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menekankan, pihaknya mengawasi secara ketat proses investigasi yang dilakukan Petrochina.

“Kami sudah menerima laporan kecelakaan kerja di Rig Bohai-85, tidak ada korban jiwa yang fatal, namun tiga orang yang mengalami luka-luka,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan melalui rilis resmi SKK Migas, pada Rabu (11/1/2023).

“Meskipun demikian, SKK Migas minta agar KKKS PetroChina segera mendalami kejadian ini dan bersinergi dengan pemangku kepentingan di daerah sesuai tupoksi masing-masing yang memperhatikan koridor peraturan dan perundangan yang berlaku,” lanjutnya.

Anggono menyampaikan bahwa pada prinsipnya SKK Migas selalu menekankan agar KKKS menjalankan kegiatan operasi hulu Migas sesuai dengan SOP yang berlaku termasuk dalam hal menjaga keamanan dan kehandalannya.

Anggono berharap agar kondisi para pekerja terutama untuk dua pekerja yang saat ini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit segera membaik dan bisa pulang ke rumah.

“Atas kejadian ini, kami mengharapkan bahwasanya yang menjadi korban dapat segera pulih dan dapat kembali bekerja di area operasional KKKS PetroChina dan kegiatan operasi tetap dapat berjalan untuk dapat memberikan kontribusi pada ketahanan energi nasional,” ujar Anggono.

“Apabila sudah ada informasi yang bersifat tepat dan pasti akan kami informasikan lebih lanjut," sambung dia.

Tiga korban tersebut berasal dari dua kontraktor berbeda. Dua di antaranya berasal dari perusahaan Bohai Drilling Contractor dan satu berasal dari Great Wall Drilling Contractor.

Kedua service companies tersebut merupakan kontraktor penyedia Rig Bohai-85 yang tengah melakukan workover program di sumur WB-D7 di Wilayah Kerja Jabung.

Kini ketiga orang pekerja yang terluka dalam kecelakaan tersebut telah ditangani di rumah sakit di Jambi. Setelah pemeriksaan menyeluruh, satu karyawan diizinkan menjalani rawat jalan dan dua lainnya melanjutkan perawatan secara intensif di rumah sakit.

“Dua pekerja yang masih dirawat saat ini dalam kondisi stabil dan tengah mendapat penanganan lebih lanjut dari tim dokter spesialis. Sebagai informasi, satu orang dirawat untuk luka bakar dan satu orang dirawat untuk patah tulang,” Vice President Human Resources and Relations PetroChina Dencio Renato Boele menyampaikan.

Sebelumnya diketahui ada empat korban yaitu Irwan Suendi (44), Ben Dahyar (49), Didi Suparman (35) dan Sandika Putra (19) yang mengalami trauma.

“Saat ini, kami terus berkoordinasi dengan Drilling Service Companies tersebut untuk penanganan pasien serta pembenahan kondisi rig di lokasi. Kami juga telah melaporkan kejadian ini kepada SKK Migas dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas,” Dencio melanjutkan.

Sampai saat ini, kegiatan produksi minyak dan gas di Wilayah Kerja Jabung masih berlangsung normal dan proses investigasi di lapangan terus dilakukan.

Sebagai KKKS yang berada di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas, KKKS PetroChina mengoperasikan Wilayah Kerja Jabung di Provinsi Jambi selama 24 jam sebagai tulang punggung kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas, sebagai upaya pemenuhan ketahanan energi nasional.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/11/124623878/3-korban-kecelakaan-kerja-kebakaran-tangki-lumpur-masih-dirawat-skk-migas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke