Salin Artikel

Jadi Langganan Banjir, Investasi di Semarang Berpotensi Turun

Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jawa Tengah, Siti Farida. Pasalnya banjir kerap melanda obyek vital di sektor transportasi dan dinilai mengganggu laju ekonomi. Seperti bandara, pelabuhan, stasiun, dan terminal.

“Jadi orang kalau lihat Stasiun Tawang seperti itu, ya orang jadi mikir, wah Semarang ramah investasi enggak yaa, nanti kalau kena banjir gimana,” ujar Farida, Selasa (10/1/2023).

Untuk itu, pihaknya memeringatkan bila persoalan banjir di Kota Semarang harus ditangani dan diselesaikan secara konkret agar tidak berdampak pada investasi.

“Soal investasi tidak bisa dijelaskan secara logikanya kan, bukan logika matematis, tapi kan juga sentimental. Seperti bursa efek berpengaruh dalam sentimen yang sangat subjektif. Begitu unsur itu jebol ya sulit berbicara soal investasi lagi,” bebernya.

Menurutnya banjir juga memiliki dampak luar biasa di bidang ekonomi dan masyarakat ikut menjadi pihak yang dirugikan. Terutama UMKM yang tidak dapat beroperasi karena terdampak banjir.

“Harus dibangun mindset oleh para penyelenggara pemerintahan. Karena dalam hal tata kelola banjir yang tidak optimal. Maka siapa yang dirugikan ya warga masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menilai Pemkot Semarang harus bersinergi dalam penanganan. Lalu membangun mindset dan tata kelola yang baik. Sehingga masyarakat tidak terus menerus dirugikan.

“Pemkot Semarang harus bersinergi dengan provinsi dan pusat dalam menangani hal tersebut,” pungkasnya.

Pemkot Semarang perlu mencari solusi untuk melepas stigma Semarang langganan banjir. Mulai dari pembersihan drainase, saluran sungai, hingga embung sebagai penahan banjir.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/10/194511378/jadi-langganan-banjir-investasi-di-semarang-berpotensi-turun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke