RS Bhayangkara Solo Segera Diresmikan, Bakal Jadi Pusat Otopsi Se-Solo Raya

SOLO, KOMPAS.com - Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Solo segera beroperasi dan bakal menjadi pusat tindakan autopsi se-Solo Raya.

Pengoperasian ini menyusul telah selesainya pembangunan yang akan diresmikan akhir Januari 2023.

Rumah Sakit Bhayangkara kedua di Jawa Tengah ini diperkuat dengan 120-an tenaga medis dan staf.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Surakarta dr Edy Wirastho mengatakan, para tenaga medis itu dokter dan perawat yang sebagian berasal dari anggota Polri dari jajaran polres se-Jawa Tengah, seperti halnya, Solo, Pati, Klaten, Wonogiri, dan daerah lainnya.

Rumah Sakit Bhayangkara berstatus tipe C.

Fasilitas penunjang lainnya berupa Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang rawat jalan, ruang rawat inap, laboratorium forensik, ruang autopsi, dan ruang jenazah.

Peresmian akan dilaksanakan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi. Edy mengungkapkan, saat ini pihaknya juga masih menunggu penerbitan surat izin operasional (SIO) untuk bisa beroperasi melayani anggota Polri dan masyarakat.

"Unggulan kita untuk Polri, tetap terkait dengan prinsip itu (autopsi). Tapi bukan berarti kita hanya melayani itu, tapi kita juga melayani layanan-layanan lain," kata Edy Wirastho, Senin (9/1/2023).

"Biasanya ke Semarang sekarang bisa langsung di sini untuk wilayah se-Solo Raya. Nanti tetap berkoordinasi dengan RS mitra seperti RS Moewardi," lanjutnya.

Luas bangunan RS mencapai 1 hektare. RS juga akan menggunakan pelayanan asuransi hingga BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) untuk menunjang pelayanan secara menyeluruh dengan sejumlah fasilitas dengan alat-alat baru dan canggih.

"Tetap akan menggunakan, BPJS Kesehatan untuk melayani pasien program jaminan sosial. Itu harus karena diatur perundang-undangan," ucapnya.

Sementara itu, klinik Polresta Solo akan tetap beroperasi meski Rumah Sakit Bhayangkara telah diresmikan.

"Tetap beroperasi di bawah langsung dari Polresta Solo. Kalau RS Bhayangkara langsung dari Polda Jateng," ucapnya.