Salin Artikel

Cerita Qoriah yang Disawer Saat Baca Al Quran di Atas Panggung, Merasa Kesal hingga Tegur Panitia Acara

KOMPAS.com - Nadia Hawasy, qoriah di Kabupaten Pandeglang, Banten, disawer saat sedang melantunkan Al Quran.

Peristiwa yang berlangsung pada Oktober 2022 itu terekam dalam sebuah video hingga menjadi viral di media sosial.

Dalam video tersebut, seorang pria menyawer Nadia yang sedang mengaji di atas panggung.

Kemudian, ada juga pria lainnya yang menyelipkan uang ke kerudung Nadia.

Nadia pun mengaku marah dan kesal dengan kejadian yang dialaminya.

Saat posisi sedang mengaji, dia merasa tidak dihargai karena mendapat perlakuan tersebut.

Awal mula disawer

Nadia menceritakan saat itu dirinya menghadiri acara maulid di Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, pada Oktober 2022.

"Acaranya sudah dua bulan lalu, tepatnya bulan Oktober, tapi saya lupa pastinya tanggal berapa," kata Nadia kepada Kompas.com saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat.

Nadia mengatakan, saat itu hanya diundang untuk mengisi acara Maulid Nabi sebagai qoriah.

"Dan saya tidak tahu kalau pada saat saya ngaji, panitia baik laki-laki maupun perempuan akan sawer saya," kata Nadia.

Saat disawer, posisi Nadia sedang mengaji sehingga tidak memungkinkan untuk menegur langsung di tengah dirinya membaca ayat suci Al Quran.

Marah dan kesal

Nadia merasa tidak dihargai dengan aksi sawer tersebut.

Namun, dia tidak bisa marah sehingga hanya mencabut uang yang ada di kerudungnya.

"Tidak mungkin saya mau langsung tegur atau saya langsung berhenti dan turun dari panggung karena itu termasuk adab dalam membaca Al Quran," ungkap Nadia.

Namun, pada saat disawer, Nadia mengaku marah dan kesal.

Nadia juga menambahkan, dia langsung menegur panitia setelah selesai membaca Al Quran dan turun dari panggung.

"Jadi sebetulnya panitia yang salah, tidak menghormati kita sebagai pembaca Al Quran," kata dia.

Tindakan tidak etis

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang KH Zamzami Yusuf mengatakan, tindakan menyawer qoriah tidak etis.

Sebab, semestinya jemaah memperhatikan ketika ada orang yang mengaji.

“Kalau sawer, di kampung biasanya memberikan sesuatu karena ada keistimewaan pada qori/qoriah. Tapi tidak etis kalau lagi melantunkan ayat suci Al Quran harus ada saweran harusnya memperhatikan,” ujar Zamzami saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis.

Zamzami menjelaskan, memberikan hadiah sebetulnya boleh saja, tetapi sebaiknya dilakukan setelah selesai melantunkan Al Quran.

Namun, ketika qoriah sedang mengaji, semestinya diperhatikan dan direnungkan.

"Memaknai yang dibaca. Mestinya memang begitu," katanya.

Bahkan, dalam adab membaca Al Quran, tidak baik ada dua atau tiga orang mengobrol tanpa memperhatikan. Itu bertentangan dengan perintah Allah SWT.

Zamzami juga memaklumi bahwa Nadya merasa tersinggung dengan aksi sawer tersebut.

Imbauan MUI

Dia sendiri mengaku baru pertama kali mendengar istilah sawer untuk qoriah yang sedang mengaji.

Zamzami mengimbau segenap masyarakat untuk memperhatikan ketika ada qori/qoriah sedang melantunkan Al Quran.

Hal ini dilakukan agar peristiwa tersebut tidak terulang,

"Saya berharap kepada segenap masyarakat, seluruh MUI kecamatan tatkala ada Al Quran dibaca dalam acara apa pun, kita harus mengikuti perintah dan imbauan. Sebab, tuntunan Al Quran harus memperhatikan. Sebab, ada dua kata, perhatikan dan dengarkan, berarti kan perintah untuk menghayati isinya," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Banten, Acep Nazmudin | Editor Reni Susanti)

https://regional.kompas.com/read/2023/01/07/132237078/cerita-qoriah-yang-disawer-saat-baca-al-quran-di-atas-panggung-merasa-kesal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke