Salin Artikel

Pemkot Semarang Buka "Hotline" untuk Korban Banjir, Bisa Minta Evakuasi hingga Surat Tanah Hilang

Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, layanan tersebut bisa digunakan warga jika surat-surat penting hanyut karena banjir.

"Kita ada layanan hotline WhatsApp nomor 08112681112 yang bisa digunakan warga. Jika misal surat tanah hilang bisa lapor ke situ juga, biar dibantu," jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (3/1/2023).

Selain untuk mengurus surat berharga yang hilang akibat banjir, dia mengatakan nomor aduan itu bisa dimanfaatkan warga jika membutuhkan bantuan lainnya.

"Ini sudah ada yang masuk minta bantuan kebutuhan pokok dan evakusi juga," ujarnya.

Layanan hotline sengaja dibuat agar warga Kota Semarang bisa dengan mudah membuat laporan jika membutuhkan bantuan dari pemerintah.

"Jadi itu sistemnya terpadu melalui Pemerintah Kota Semarang," paparnya.

Selain itu, teknologi modifikasi Cuaca (TMC) juga sudah beberapa kali dilakukan di Kota Semarang sejak terjadi banjir beberapa waktu lalu.

"Kota Semarang memang sudah dilakukan TMC," jelasnya.

"Walaupun sudah ada teknologi itu kita juga antisipasi melalui pompa air yang ada," ujarnya.

Plt Wali Kota Semarang yang akrab dipanggil Mba Ita itu mengaku sudah mempunyai beberapa rencana termasuk pompa air dan posko bencana.

"Jadi apapun yang terjadi kita sudah antisipasi," paparnya.

Dia mengatakan saat ini wilayah yang masih terendam banjir ada di Kecamatan Genuk dan Kecamatan Pendurungan.

"Kalau sekarang tinggal di Kecamatan Genuk seperti Kelurahan Trimulyo, Genuk Sari, Wolter Monginsid. Untuk Kecamatan Pedurungan ada di Muktiharjo Lor, Muktiharjo Kidul, Tlogosari Kulon," jelasnya.

Di lokasi yang masih terjadi genangan banjir sudah dilakukan penarikan air ke Sungai Seringin dan Sungai Tenggang. Masing-masing sudah disiapkan pompa air.

"Kalau di Sungai Seringin ada 5 pompa dan Sungai Tenggang ada 6 pompa," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/03/135028578/pemkot-semarang-buka-hotline-untuk-korban-banjir-bisa-minta-evakuasi-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke