Salin Artikel

Misteri Kematian Jeminten yang Masih Belum Terungkap...

Jenazah warga Dusun Boro, Desa Tuliskriyo, Kecamatan Sanankulon, Blitar, ini ditemukan di Sungai Brantas, tepatnya di Dusun Kates, Desa/Kecamatan Rejotangan, Tulungagung.

Namun, delapan bulan berlalu, kematian Jeminten masih misteri. Belum terungkap siapa pembunuhnya.

Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Agung Kurnia Putra mengaku masih terus berupaya mengungkap kematian Jeminten.

Namun, ia mengakui, jajarannya menemui kesulitan untuk mengungkap kasus ini.

"Proses penyelidikan masih terus berjalan," kata Agung, dikutip dari Surya.co.id, Selasa (3/1/2023).

Menurut dia, Jeminten diduga kuat dibunuh di rumahnya di Blitar dan dibuang di Sungai Brantas. Lokasi rumah ke sungai relatif tidak jauh.

Jeminten terbawa aliran sungai hingga ke Tulungagung, dan akhirnya ditemukan di Rejetongan.

Jasad Jeminten sempet dilabeli "tak dikenal". Namun, akhirnya polisi mengantongi identitas Jeminten. 

Lalu, polisi menyelidiki rumah Jeminten. Namun, rumah korban sudah dirusak.

Penyidik sulit mendapat barang bukti dari rumah Jeminten. Hal itu mengakibatkan polisi kekurangan alat bukti. Saksi yang diperiksa pun tak memberi petunjuk siginifikan.

"Itu menyulitkan kami," ujar Agung.

Setengah telanjang

Jeminten ditemukan di aliran Sungai Brantas di wilayah Dudun Kates, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (3/4/2022).

Saat ditemukan, jenazah Jeminten, dalam kondisi setengah telanjang dan terdapat luka terbuka di bagian perut.

Selain itu, tangan korbat terikat tali tambang plastik warna biru.

Diduga tali itu digunakan untuk pemberat jenazah, tetapi akhirnya terlepas.

"Ada indikasi ada pemberat di tali itu, tapi kemudian terlepas," kata Kapolsek Rejotangan AKP Puji Hartanto saat itu.

Dari hasil penelusuran, rumah korban berada sekitar 40 kilometer dari aliran Sungai Brantas.

Rumah Jeminten adalah rumah terakhir yang paling dekat dengan Sungai Brantas.

Menurut Agung saat itu, pihaknya menemukan dompet korban di luar dapur rumah.

"Mungkin sebelumnya ada yang sengaja membuang dompet korban, tapi kami juga tidak tahu apa isi sebelumnya" kata Agung.

Hal tersebut terlihat dari organ pernapasan korban yang dipenuhi air.

"Hal itu menunjukkan saat dibuang ke Sungai Brantas, korban masih bernapas," kata dia.

Namun, belum dipastikan korban dibuang dalam kondisi sadar atau pingsan.

Selain itu, Agung mengatakan, ada luka sepanjang 21 sentimeter di perut korban. Luka tersebut terpotong rapi yang diduga berasal dari benda tajam.

"Paru-paru korban dipenuhi air. Diduga itu yang membuat korban meninggal dunia," sambung Agung.

Sementara itu, Rinda Hernada, kerabat korban, mengatakan, korban tinggal di rumah seorang diri. Rinda terakhir kali melihat korban pada Jumat (1/4/2022).

“Korban tinggal di rumah seorang diri,” kata Rinda Hernada di RSUD dr Iskak Tulungagung.

Menurut Rinda, rumah korban dalam kondisi kosong dan berantakan. Sejumlah barang milik korban, di antaranya sepeda motor dan telepon seluler, hilang.

“Minggu pagi, keluarga menengok rumah korban, sudah kosong dalam kondisi berantakan. Hingga akhirnya mendapat kabar malamnya sudah meninggal dunia,” terang Rinda.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul "Polres Tulungagung Kesulitan Ungkap Kematian Wanita Blitar, Yang Ditemukan Terikat di Kali Brantas,"

https://regional.kompas.com/read/2023/01/03/073120778/misteri-kematian-jeminten-yang-masih-belum-terungkap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke