Salin Artikel

Air Mata Marno Menetes, Ribuan Ikannya di Waduk Kedung Ombo Mendadak Mati, Kerugian Capai Rp 500 Juta

Dilansir dari TribunSolo.com, ikan milik Marno yang mati jumlah yang mati mencapai 15 hingga 20 ton. Jika harga ikan rata-rata Rp 25 ribu per kilogramnya, maka total kerugian Marno mencapai Rp 500 juta.

Kondisi ini tidak hanya dialami Marno, tapi juga petani ikan lainnya di Waduk Kedung Ombo (WKO). Mereka hanya bisa menahan sesak di dada karena  ikan nilanya mati gara-gara fenomena upwelling.

Fenomena upwelling terjadi karena wilayah perairan waduk selama sepekan ini tanpa sinar matahari. Kondisi tersebut berpengaruh pada rendahnya suhu permukaan air waduk.

Kondisi air permukaan waduk dingin, menyebabkan terjadi fenomena upwelling dan drop oksigen (DO).

Matinya ikan dalam jumlah yang sangat besar itu terjadi dalam satu waktu, yakni Sabtu (31/12/2022) sore.

“Jadi awalnya cuaca dingin, tidak ada panas matahari, jadi oksigen drop. Terus amonia keluar dari bawah kan seperti racun,” jelas Marno.

Namun, dia mengatakan saaat itu kerigiannya tidak sebesar saat ini.

"Kalau kematian kali ini langsung banyak. Tingkat kematian sekitar 75 persen, jadi ini sisa 25 persen,” tambahnya.

Marno bersama petani lainnya akan mengubur ikan yang mati di pulau-pulau kecil sekitar WKO. Sementara 25 persen ikan yang masih selamat langsung dipindah ke keramba lainnya. 

"Ada juga ikan yang kami pindah ke karamba lain," pungkasnya

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Marno Lemas, Ribuan Ikannya di Waduk Kedungombo Tiba-tiba Mati, Rp 500 Juta Lenyap dalam Sekejap. (Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya)

https://regional.kompas.com/read/2023/01/02/072943978/air-mata-marno-menetes-ribuan-ikannya-di-waduk-kedung-ombo-mendadak-mati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke