Salin Artikel

Kebakaran Smelter Nikel yang Diresmikan Jokowi, PT GNI Sebut Sudah Selesai, Polisi Lakukan Penyelidikan

Kebakaran hebat itu terjadi pada Kamis (22/12/2022) pukul 04.15 Wita. Akibatnya, dua karyawan yang mengoperasikan crane tewas dalam peristiwa nahas tersebut.

Korban meninggal adalah Nirwana Selle (20) dan I Made Defri Hari Jonathan. Diketahui, Nirwana Selle dikenal sebagai seleb TikTok. 

Peristiwa kebakaran itu juga tersebar di media sosial. Dari unggahan akun TikTok @alfiandipandi, terekam suara teriakan saat kebakaran terjadi. Bahkan dalam rekaman itu terdengar suara teriakan bahwa ada orang yang terbakar. 

"Astaga Tuhan. Oe tabakar orangnya e. Adoh tabakar orangnya, " ujar suara orang yang menyaksikan kobaran api di dalam crane.

Awal kebakaran terjadi berawal adanya ledakan di smelter 2 tungku nomor 17. Kondisi api yang membesar dengan cepat, membuat kedua operator alat berat itu tak bisa menyelamatkan diri.

PT GNI bilang sudah selesai, polisi lakukan penyelidikan

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kebakaran yang terjadi di smelter PT GNI. Kapolres Morowali Utara AKBP Ade Nuramdani mengungkapan kasus tersebut diselediki Polda Sulteng dan Polres Morowali Utara (Morut).

"Kasusnya dalam penyelidikan penyidik Polres Morut dan Polda Sulteng dibantu Lab Forensik Polri cabang Makassar," katanya, Kamis (29/12/2022). 

"Untuk pihak keluarga, dari pihak perusahaan sudah berkunjung dan sudah selesai Bu," tulisnya.

Kompas.com juga sempat mencoba menghubungi Nasir. Namun dia mengaku sedang rapat. 

"Maaf Mbak kami lagi rapat," ujarnya melalui sambungan telepon selular. 

Smelter diresmikan Presiden Jokowi akhir tahun lalu

Smelter milik PT GNI tersebut diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir tahun lalu. Jokowi meresmikan pabrik pengolahan pemurnian nikel itu di kawasan industri Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (27/12/2021). 

Pendirian smelter ini disambut baik Jokowi karena mendukung kebijakan pemerintah yang ingin menghentikan ekspor bahan mentah. 

"Saya sangat menghargai dan mengapresiasi pembangunan Smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industri, karena akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit dari biji nikel diolah menjadi fero nikel, nilai tambah naik menjadi 14 kali. Jika biji nikel diolah jadi filet stainless steel akan menjadi 19 kali lipat. Ini sebuah nilai yang tidak sedikit," ungkapnya.

Menurut Jokowi  banyak keuntungan dengan hilirisasi nikel di tanah air. Selain menyerap tenaga kerja, juga menambah penghasilan negara.

"Kita akan dapat pajak, lapangan pekerjaan, devisa meningkat. Investor bisa tenang kerja, bukan bahan mentah lagi yang kita kirim, direktur tadi bilang dengan kehadiran industri ini bisa menyerap tenaga kerja sampai 27.000 orang," ujarnya.

Smelter milik PT GNI itu dibangun dengan nilai investasi sekitar Rp 42,9 triliun. PT GNI secara keseluruhan akan mengoperasikan 24-line smelter, yang mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace.

Smelter GNI mengolah bijih nikel menjadi feronikel dengan kadar 10-12 persen, dengan kapasitas produksi sebesar 1,8 juta ton fero nikel per tahun, yang membutuhkan suplai/konsumsi bijih nikel sebesar 21,6 juta WMT per tahun.

Dari keberadaan Kawasan Industri di Morowali Utara, sejak tahap pembangunan konstruksi hingga saat ini PT GNI telah menyerap sekitar 5.200 tenaga kerja lokal.

“Insyaallah jika proyek kami berjalan keseluruhan akan menyerap sekitar 60.000 tenaga kerja lokal, dengan lebih dari 90 persen kebutuhan tenaga kerja Indonesia, yang tentunya akan menempati posisi pekerjaan seluruh lapisan hingga tenaga manajerial di smelter,” tambah Bharuna.

(Penulis : Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati, Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor : Khairina, Priska Sari Pratiwi). 

https://regional.kompas.com/read/2022/12/30/080506178/kebakaran-smelter-nikel-yang-diresmikan-jokowi-pt-gni-sebut-sudah-selesai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke