Salin Artikel

Kisah Juwita, Culik Bayi karena Ingin Besarkan Anak Sendiri, Mengaku Divonis Tak Bisa Memiliki Keturunan

Ia pun ditangkap saat hendak melarikan diri ke arah Kota Subulussalam, Aceh.

Kasat Reskrim Polres Dairi AKP Rismanto J Purba mengatakan, saat diperiksa, pelaku mengaku tega mencuri bayi tersebut dengan alasan ingin membesarkan anaknya sendiri.

Ia melakukan itu karena dokter memvonisnya tak memiliki keturunan.

"Menurut penjelasan awal pelaku, bahwa tujuan yang bersangkutan mengambil bayi itu adalah untuk dibesarkan sendiri," ujarnya kepada Tribun Medan, Jumat (16/12/2022).

"Menurut pelaku, dokter sudah menyatakan dirinya tidak bisa lagi memiliki keturunan, " tegasnya.

Namun, pihaknya akan tetap melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui motif yang sebenarnya.

Datangi rumah korban, pelaku disangka perawat

Arif Misbah Kesogihan, ayah korban penculikan, tak menyangka bayinya akan dibawa oleh Juwita.

Ia bercerita bertemu pertama kali dengan pelaku di rumah sakit saat sang istri akan melahirkan.

"Pada saat istri saya melahirkan, saya melihat si pelaku mondar-mandir di ruangan tempat bersalin. Ada dua hari saya melihat si pelaku itu mondar-mandir," ujarnya saat ditemui di Sat Reskrim Polres Dairi, Sabtu (16/12/2022).

Arif tak menaruh curiga dan mengira pelaku seorang perawat di rumah sakit karena mengenakan pakaian putih serta mengenakan masker.

"Saya mengira dia (pelaku) itu perawat. Karena pakai baju putih sama masker. Jadi ketika selisih jalan pun, kami hanya bertegur senyum aja," ungkapnya.

Namun, saat Arif, istri, dan bayinya pulang ke rumah, pelaku ternyata membuntuti hingga ke rumah mereka di Desa Lae Nuaha, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi.

Lalu, Juwita yang datang mengatakan bahwa keluarga Arif mendapatkan bantuan subsidi dari BPJS.

"Setelah itu, si pelaku datang ke rumah kami menyampaikan bahwasanya ada menerima bantuan subsidi dari kantor BPJS Sidikalang. Karena kami mengira dia adalah perawat, maka kami percaya," sebutnya.

Terpengaruh oleh ucapan korban, Arif bersama mertua dan bayinya pergi ke Kantor BPJS Sidikalang bersama pelaku.

Saat Arif menyerahkan berkas, pelaku mengajak mertua serta bayinya ke Jalan Simpang Salak dengan mengendarai becak bermotor.

Setiba di Simpang Salak, pelaku meminta izin untuk menggendong bayi dari tangan mertua Arif.

"Karena kami mengira si pelaku adalah perawat, maka mertua saya menyerahkan bayi itu kepadanya," sambungnya.

Setelah bayi itu berada di tangan pelaku, J kemudian pergi meninggalkan sang mertua dengan alasan untuk membeli minum bayi.

Bukannya membeli minuman, pelaku malah pergi ke loket bus antarprovinsi dan membawanya pergi ke arah Provinsi Aceh.

"Katanya mau beli minum untuk si bayi. Rupanya dia pergi ke loket bus. Lalu pergi ke arah Subulussalam," kata dia.

Atas kejadian tersebut, mertua Arif melapor ke anaknya dan langsung menuju ke Polres Dairi untuk membuat laporan.

Dirinya pun merasa bersyukur karena bayi yang masih berusia tiga hari itu dapat berkumpul kembali bersama keluarga.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Polres Dairi karena sudah berhasil menemukan anak kandung saya," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Juwita Berutu Culik Bayi Berusia Tiga Hari, Berikut Kronologi hingga Motif Pelaku

https://regional.kompas.com/read/2022/12/17/121200778/kisah-juwita-culik-bayi-karena-ingin-besarkan-anak-sendiri-mengaku-divonis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke