Salin Artikel

PT NAL Beri Santunan Rp 25 Juta untuk 10 Keluarga Pekerja yang Tewas akibat Ledakan Tambang Sawahlunto

PADANG, KOMPAS.com - PT Nusa Alam Lestari (NAL) memberikan santunan masing-masing Rp 25 juta untuk 10 keluarga pekerja yang meninggal dunia akibat tambang batu bara di Kecamatan Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (9/12/2022).

Selain itu, keluarga pekerja juga mendapatkan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan dengan total lebih dari Rp 142 juta.

"Kita beri santunan untuk 10 keluarga pekerja yang meninggal dunia masing-masing Rp 25 juta," kata HRD dan Administrasi PT NAL, Estiawan Nugroho yang dihubungi Kompas.com, Selasa (14/12/2022) malam.

Estiawan mengatakan pihak PT NAL sangat berduka karena meninggalnya 10 orang pekerja itu, Jumat (9/12/2022) lalu.

Menurut Estiawan, pihaknya tidak menginginkan terjadinya musibah itu, namun setiap pekerjaan memiliki risiko tersendiri.

Estiawan menyebutkan seluruh pekerja PT NAL telah dilindungi dengan jaminan BPJS Ketenagakerjaan.

Untuk santunan BPJS Ketenagakerjaan, kata Estiawan setiap keluarga yang meninggal dunia mendapatkan santunan kecelakaan kerja senilai Rp 120 juta lebih.

Kemudian santunan berkala yang dibayarkan sekaligus senilai Rp 12 juta dan bantuan biaya pemakaman Rp 10 juta.

"Jadi totalnya Rp 142 juta lebih yang akan diterima masing-masing keluarga pekerja dari BPJS Ketenagakerjaan," jelas Estiawan.

Selain itu, keluarga juga mendapatkan saldo jaminan hari tua dan jaminan pensiun.

"Lalu dua anak pekerja yang meninggal dunia diberikan beasiswa maksimal Rp 174 juta hingga perguruan tinggi," jelas Estiawan.

Klaim sudah terapkan SOP

PT Nusa Alam Lestari (NAL) memastikan bahwaa prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP) berjalan dengan baik sebelum tambang batu bara itu meledak.

Sebelum pekerja tambang masuk ke dalam lubang telah dilakukan pengecekan keselamatan pekerja.

"SOP berjalan baik. Sebelum pekerja masuk telah dilakukan pengecekan seperti kadar zat berbahaya metana, karbon monoksida dan lainnya," kata Kepala Tekni Tambang PT NAL, Dian Firdaus kepada wartawan, Selasa (13/12/2022) di Padang.

Dian yang didampingi Staf Direksi Sufri Hantry dan HRD PT NAL, Estiawan Nugroho menyebutkan, pengecekan dilakukan pada pukul 07.30 WIB sebelum pekerja masuk.

"Saat itu dilaporkan kadar metana 0 persen. Kadar karbon monoksida juga nol persen sehingga pekerja diperbolehkan masuk," kata Dian.

Untuk tahap awal, kata Dian masuk 14 pekerja. Namun pada pukul 08.30 WIB dilaporkan terjadi ledakan.

Menurut Dian, untuk penyebab ledakan pihaknya sedang melakukan investigasi.

"Dari hasil investigasi akan diketahui penyebabnya. Saat ini kita tidak bisa berandai-andai," kata Dian.

Menurut Dian, selama dilakukan investigasi maka operasional tambang untuk sementara ditutup.

Sebelumnya diberitakan, pada Jumat, 9 Desember 2022, pukul 08.50 WIB, ledakan terjadi di lubang nomor DC 02 tambang batu bara bawah tanah PT Nusa Alam Lestari di Kota Sawahlunto, yang memiliki Izin Usaha Pertambangan batu bara sejak 6 Juli 2020.

Akibat ledakan itu menyebabkan 10 orang pekerja meninggal dunia dan 4 orang luka-luka.

Kementerian ESDM dan polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan.

Polisi menduga kejadian itu akibat percikan api yang memicu gas metana di dalamnya meledak.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/14/065511678/pt-nal-beri-santunan-rp-25-juta-untuk-10-keluarga-pekerja-yang-tewas-akibat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke