Salin Artikel

Ada Warga Diminta Bayar Biaya Parkir ke Rekening Pribadi, Pengelola BIM Beri Penjelasan

Buyung harus membayar uang parkir inap sebesar Rp 372.000 dan ditransfer ke rekening pribadi.

"Saya terkejut dengan tarif parkir inap mobil saya sebesar Rp 372.000 dan ditransfer ke rekening pribadi," kata Buyung kepada Kompas.com, Kamis (1/12/2022).

Buyung menceritakan, peristiwa itu yang berawal saat masuk ke BIM pada 20 November 2022 dan membeli kartu Brizzi untuk bisa masuk.

"Saat masuk gerbang BIM pada 20 November 2022 itu, saya diminta membeli kartu Brizzi dengan harga Rp 35.0000. Karena saya memang mau masuk, saya beli saja," kata Buyung.

Menurut Buyung, kartu yang dibelinya ternyata nominalnya hanya Rp 8.000 saja.

"Karena sudah berada di dalam, saya biarkan saja lagi dan saya berangkat ke Jakarta dan memarkirkan mobil saya di parkiran rawat inap di BIM," lanjut Buyung.

Saat kembali dari Jakarta dan mengambil kembali mobil yang diletakkan di parkiran rawat inap itu, Buyung terkejut dengan jumlah yang dibayarkan dan ditransfer ke rekening pribadi.

"Saya terkejut mendengar uang parkirnya yang sampai Rp 372.000," kata Buyung.

Hal yang membuat Buyung kecewa lagi adalah, petugas itu meminta untuk mentransfer uang tersebut ke rekening pribadi.


Klarifikasi BIM

Manajemen PT Angkasa Pura II Cabang BIM melalui Humasnya, Fendrick Sondra memberikan klarifikasi.

Menurut Fendrick, pihaknya sudah mengkonfirmasi ke Duty Manager yang bertugas dari PT Centrepark Citra Corpora BIM terkait keluhan itu.

"Pada saat Pak Buyung keluar dari parkiran inap, saldo nya hanya Rp 8 ribu, sedangkan tarif parkirnya sebanyak Rp 372 ribu. Karena beliau tidak bawa uang cash, ditransfer lah ke rekening agen Brilink yang ada dilapangan sebab pembayaran tarif parkir beliau dibayar memakai kartu saldo agen Brilink tersebut," kata Fendrick.

Fendrick menyebutkan saldo tidak dimasukkan ke kartu beliau, karena kejadiannya malam, saldo untuk top up agen brilink tidak cukup.

Sedangkan perihal struk manual, pada saat transaksi  posisi struk yang keluar hanya memutih (tanda kertas struk sudah hampir habis), disaat diganti kertas struk baru, transaksi tidak bisa lagi diprint karena ada kendaraan lain keluar di gate yang sama.

"Maka dari itu dibuatkan kwitansi manual," kata Fendrick.

Terkait harga kartu dan saldo, untuk saat ini info yang  didapat dari pihak bank, harga kartu bervariasi.

"Yang dibeli itu Brizzi BRI dengan saldo Rp 8.000 dan harga jual Rp 35.000," jelas Fendrick.

Maka dari itu disampaikan bahwa harga kartu langsung dari pihak masing-masing bank, bukan dari pengelola.

"Berdasarkan informasi itu dalam hal ini pihak pengelola parkir seyogyanya sudah menjalan tugas dan fungsinya dengan baik," jelas Fendrick.

Karena kondisi dan keadaan yang terjadi, kata Fendrick, dengan maksud ingin memudahkan pengguna jasa dalam menyelesaikan transaksinya.

Malahan akibat dari kesalahan komunikasi atau kurangnya penjelasan ke pengguna jasa berdampak terjadinya kesalahpahaman.

Manajemen PT Angkasa Pura II KC BIM juga menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna jasa yang telah merasa tidak nyaman dengan kondisi yang terjadi.

"Ini akan kita jadikan bahan evaluasi untuk terus memperbaiki standar layanan yang diberikan kepada masyarakat sehingga kenyamanan yang diinginkan pengguna jasa Bandara akan memenuhi ekspektasi mereka dalam berkunjung ke BIM," kata Fendrick.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/01/141404278/ada-warga-diminta-bayar-biaya-parkir-ke-rekening-pribadi-pengelola-bim-beri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke