Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Fakta Sindikat Pembuat Uang Palsu yang Didanai ASN | Ismail Bolong Sebut Setorkan Uang Tambang Ilegal ke Petinggi Polri

KOMPAS.com - Sindikat produsen uang palsu yang beroperasi lintas provinsi berhasil dibongkar oleh polisi.

Berdasarkan keterangan polisi, sindikat tersebut mencetak uang palsu sebanyak Rp 2 miliar dalam sehari.

Saat penangkapan pelaku, terungkap fakta bahwa ada sosok aparatur sipil negara (ASN) yang turut mendanai sindikat itu.

Berita lainnya, viral di media sosial, seorang bernama Ismail Bolong, yang mengaku sebagai pengepul batu bara ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim).

Dalam video itu, Ismail mengaku menyetor uang ke seorang perwira tinggi Polri sebesar Rp 6 miliar.

Sebagai pengepul batu bara ilegal, Ismail Bolong mengaku mendapat keuntungan sekitar Rp 5 miliar sampai Rp 10 miliar setiap bulannya.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Minggu (6/11/2022).

Polisi membongkar sindikat produsen uang palsu di Kediri, Jawa Timur. Sindikat tersebut diketahui beroperasi lintas provinsi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kediri AKP Rizkika Putra Atmada mengatakan, para pelaku mencetak uang palsu sebanyak Rp 2 miliar dalam sehari. Uang itu dicetak dalam bentuk pecahan Rp 100.000 sebanyak 20.000 lembar.

Ada sebelas orang yang diringkus polisi dalam kasus ini. Terungkap fakta pula seorang berinisial SD (48), yang bekerja sebagai guru di Grobogan, Jawa Tengah, diduga mendanai sindikat tersebut sebesar Rp 3,3 miliar.

"Itu total uang akumulatif pendanaan," ujarnya, Jumat (4/11/2022).

Baca selengkapnya: Membongkar Fakta Sindikat Produsen Uang Palsu Lintas Provinsi, Cetak Rp 2 M Sehari, Oknum ASN Terlibat

Beredar video pria bernama Ismail Bolong, yang mengaku sebagai pengepul batu bara ilegal di Kaltim. Dalam videonya, Ismail menyebutkan bahwa dirinya menyetor uang ke seorang perwira tinggi Polri sebesar Rp 6 miliar.

Ismail mengeklaim bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan seorang perwira petinggi Polri dan sudah memberikan uang sebanyak tiga kali pada September hingga November 2021. Nilai setoran di tiap bulan tersebut sebesar Rp 2 miliar.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo menuturkan, dirinya baru mengetahui video itu melalui media sosial.

Video tersebut, terangnya, sedang didalami oleh polisi, termasuk soal setoran uang miliaran rupiah ke seorang perwira petinggi Polri.

“Saya tahunya dari media sosial. Terkait video itu masih kami dalami semuanya,” ucapnya, Sabtu (5/11/2022).

Baca selengkapnya: Menyoal Video Setoran Uang Tambang Ilegal Rp 6 Miliar ke Petinggi Polri

Akibat banjir di Kabupaten Aceh Tamiang yang berlangsung hampir sepekan, membuat jalur transportasi darat lintas provinsi Aceh-Sumatera Utara lumpuh.

Peristiwa itu membuat terjadinya antrean kendaraan, baik umum maupun pribadi serta angkutan logistik, di sekitar lokasi banjir.

Salah satu yang terjebak kemacetan adalah bus yang ditumpangi Slamet. Pria yang hendak menuju Medan, Sumatera Utara, dari Kabupaten Bener Meriah, Aceh, ini mengaku sudah dua hari terjebak kemacetan.

Saat malam tiba, ia terpaksa tidur di bus.

"Karena terjebak banjir, maka kita ya bisa dikatakan istirahatlah di sini. (Istirahat malam) di bus," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Banjir Aceh Tamiang, Slamet Terpaksa 2 Hari Tidur di Bus akibat Jalur Darat ke Medan Lumpuh

Warga di Jalan SL Tobing (Sambongjaya), Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dihebohkan oleh aksi geng motor pada Minggu (6/11/2022).

Anggota geng motor tersebut mengamuk sambil ribut dan mengejar warga serta merusak kios bubur ayam. Tak hanya itu, mereka juga melemparkan batu ke kaca rumah penduduk setempat.

Seorang warga, Ratna, menjelaskan, saat kejadian di pagi buta itu, dirinya dan keluarga masih tidur. Ia terbangun ketika mendengar kaca rumahnya pecah. Setelahnya, Ratna mendengar gas sepeda motor yang digeber di jalan depan rumahnya.

"Saat saya dan suami teridur lelap, tiba-tiba saya dengar suara pecah, saya kira ada apa dan saya ke ruang tengah dan memegang lemari. Saya pun mendengar ada suara knalpot bising motor di depan rumah lalu lalang, kemudian pergi usai kaca rumah pecah dilempari batu," tuturnya.

Sang suami sempat ingin keluar rumah untuk mencari pelaku, tapi Ratna melarangnya karena khawatir geng motor akan menyerang suaminya.

Baca selengkapnya: Ratusan Geng Motor Serang Pemukiman Warga Usai Azan Subuh di Tasikmalaya

Gerbang utama Taman Sriwedari di Kota Solo, Jawa Tengah, yang ditutup sejak 2017, akhirnya kembali dibuka pada Minggu (6/11/2022).

Pembukaan sementara ini dilakukan pada Minggu pagi saat bersih-bersih Taman Sriwedari oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Kegiatan tersebut diadakan seusai Mahkamah Agung (MA) mengabulkan permohonan kasasi terkait pembatalan sita eksekusi tanah Sriwedari Hak Pakai (HP) 40 dan 41.

"Kita ingin menunjukkan kalau ini milik kita ya, ini milik kita dan prosesnya berjalan," jelas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Minggu.

Gibran menambahkan, sebagai bentuk keseriusan lainnya, Pemkot Solo telah menganggarkan dana Rp 2 miliar untuk pengembangan dan pemeliharaan penataan Sriwedari.

Baca selengkapnya: Gerbang Utama Taman Sriwedari Dibuka Setelah 5 Tahun, Gibran Siapkan Rp 2 Miliar untuk Pemeliharaan

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Balikpapan, Ahmad Riyadi; Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha; Kontributor Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Michael Hangga Wismabrata, Pythag Kurniati, Reza Kurnia Darmawan, Gloria Setyvani Putri)

https://regional.kompas.com/read/2022/11/07/060600578/-populer-nusantara-fakta-sindikat-pembuat-uang-palsu-yang-didanai-asn

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke