Salin Artikel

Wasekjen PBNU: Stop Politik Identitas, Utamakan Keutuhan Bangsa

KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rahmat Hidayat Pulungan menyerukan elemen bangsa untuk menyudahi politik identitas.

Pernyataan itu disampaikan Rahmat terkait dengan aksi 411 yang sudah digelar Jumat (4/11/2022) lalu dan rencana aksi reuni 212 yang kabarnya juga akan dilakukan bulan depan.

“Jangan kita rawat kebencian di masyarakat, tidak ada manfaatnya. Tindakan ini hanya akan merugikan kita semua sebagai rakyat, bangsa dan negara,” ujar Rahmat Hidayat Pulungan kepada Kompas.com via sambungan WhatsApp, Sabtu (5/11/2022).

Rahmat meminta semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung untuk segera menghentikan semua gerakan yang bisa memecah belah kesatuan bangsa.

“Kedepankan politik gagasan, stop politik identitas,” tandasnya.

Menurut Rahmat, politik identitas adalah aksi pembodohan kepada masyarakat. Merawat dendam hanya membuat bangsa ini kehilangan energi positifnya. Kita perlu persatuan dan kebersamaan yang akan membuat kita kuat sebagai bangsa.

“Bangsa yang besar akan mewarisi nilai-nilai kebaikan untuk generasi mudanya. Bukan menanamkan energi negatif. Politik identitas adalah kejahatan politik yang pada akhirnya menjadi kejahatan kemanusian,” katanya

Ia mengatakan, sebagai umat Islam, harus ingat kaidah usul fikih yang selalu digunakan para ulama terdahulu yang telah bersusah payah membangun republik ini. Dar’u al mafasid, muqoddamun ala jalbi al masalih, bahwa “mencegah bahaya lebih utama daripada menarik datangnya kebaikan”

“Kita minta semua pihak untuk lebih dewasa dalam menjalani dinamika kebangsaan ini. Politik identitas fakta sejarahnya hanya memecah belah bangsa dan rakyat, maka mencegahnya adalah keharusan bagi kita semua,” tandas Rahmat Hidayat Pulungan.

https://regional.kompas.com/read/2022/11/05/082257478/wasekjen-pbnu-stop-politik-identitas-utamakan-keutuhan-bangsa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke