Salin Artikel

Kasus Kekerasan Seksual Anak di Ambon Meningkat, PJ Wali Kota: Mencengangkan

Menurut Bodewin dari data, kasus kekerasan seksual terhadap anak di kota Ambon terus mengalami peningkatan sepanjang tahun 2022.

“Dalam rapat koordinasi dengan unsur Forkopinda kota Ambon, data yang disampaikan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat dibanding tahun sebelumnya. Ini sangat mencengangkan,” kata Bodewin di sela-sela kegiatan Pelatihan Konvensi Hak Anak bagi SDM Penyedia Layanan di Ambon, Rabu (2/11/2022).

Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan masyarakat Desa (BP3AMD) Kota Ambon, sejak Januari-Agustus 2022, tercatat ada 39 kasus kekerasan seksual terhadap anak.

Rinciannya, 24 kasus persetubuhan dan 15 kasus pencabulan.

Selanjutnya ada sebanyak 17 kasus kekerasan terhadap anak, empat kasus penelantaran anak, dua kasus perdagangan anak dan masing-masing satu kasus untuk perebutan hak asuh anak, bullying dan pelanggaran ITE.

Adapun untuk kekerasan terhadap perempuan di kota Ambon sepanjang Januari hingga Agustus 2022 berjumlah 34 kasus.

Rinciannya 13 kasus kekerasan dalam rumah tanga (KDRT), delapan kasus penelantaran, empat kasus penganiayaan.

Kemudian tiga kasus kekerasan terhadap perempuan, dan kasus pemerkosaan pencemaran nama baik, perebutan hak asuh anak masing-masing satu kasus.


Bodewin mengaku sangat prihatin dengan angka kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Kota Ambon yang sangat tinggi.

Lebih-lebih para pelaku kekerasan merupakan orang-orang terdekat korban yang seharusnya melindungi korban.

“Banyak pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak yang dilakukan ayah kandung, dilakukan teman, dilakukan tetangga dan orang-orang yang selama ini mendampingi anak korban seperti tukang ojek yang mengantarnya ke sekolah sopir dan seterusnya,” katanya.

Bodewin beranggapan potret kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Kota Ambon sudah sangat berbahaya.

“Jika tindakan kekerasan terhadap anak dilakukan oleh orang-orang yang mestinya menjadi pelindung mereka, maka ini sudah masuk pada situasi yang berbahaya,” ungkapnya.

Ia menambahkan masalah kekerasan terhadap anak di Ambon tidak hanya menjadi perhatian orangtua dan pihak sekolah.

Namun harus menjadi perhatian semua pihak baik pemerintah kota, tokoh masyarakat, tokoh agama dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

“Oleh karena itu berbagai hal yang dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan membangun komitmen untuk melindungi anak-anak mesti juga kita lakukan terhadap orang-orang yang ada di sekitar rumah anak-anak itu sendiri,” tambahnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/11/02/184707778/kasus-kekerasan-seksual-anak-di-ambon-meningkat-pj-wali-kota-mencengangkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke