Salin Artikel

Ganjar Berkali-kali Disentil Partainya, Pengamat Politik Undip Sebut PDI-P Mestinya Besyukur

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Tegus Yuwono mengatakan semestinya PDI-P bersyukur memiliki banyak kader pontensial.

“Saya kira PDI-P mestinya bersyukur banyak kader yang cukup bagus. Ada Jokowi, Ganjar, Hendi, Gibran, misalnya. Tokoh-tokoh yang memang bagus di PDI-P,” terang Teguh melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (1/11/2022).

Teguh menambahkan bila keberadaan kader-kader itu mesti dipoles oleh partai, agar mendapat keuntungan dari figur yang memang terbilang memiliki daya jual yang tinggi.

Dikutip dari Kompas.com, Ganjar Pranowo sudah lama digadang-gadang menjadi kandidat calon presiden (capres) terkuat.

Persentase tersebut kerap menempatkannya di puncak tertinggi survei, bersaing dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Namun, modal besar itu tak membuat Ganjar jadi anak emas partainya. Malahan, baru-baru ini dia dijatuhi sanksi oleh PDI-P karena pengakuannya soal siap maju jadi capres.

Lebih lanjut, sekalipun partai memiliki kewenangan untuk menegur dan menyentil Ganjar, suara masyarakat yang loyal mendukung Ganjar itu tak dapat diintervensi oleh partai.

“Masyarakat kan tidak terafiliasi secara langsung dengan partai politik. Sehingga mereka lebih bersikap netral dan tidak politis. Hanya mereka menginginkan figur-figur ini jadi presiden,” katanya.

Sementara itu menyoal Ganjar yang pernah mendapat peringatan partai untuk tidak bermanuver sendiri dan melakukan kunjungan kerja di luar Jateng, hal itu tak mempengaruhi Ganjar lantaran komunikasi tetap berjalan secara daring.

“Jadi orang yang mem-backup atau mendukung Ganjar itu juga banyak yang tidak perlu ketemu langsung. Ada yang lewat TikTok, Facebook, Instagram, dan sebagainya. Saya kira larangan itu tidak membuat orang yang dikenal publik menjadi tidak terkenal,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/11/01/132850078/ganjar-berkali-kali-disentil-partainya-pengamat-politik-undip-sebut-pdi-p

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke