Salin Artikel

Lirik dan Makna Lagu Sluku Sluku Bathok, Lagu Daerah dari Jawa Tengah

KOMPAS.com - Sluku Sluku Bathok adalah sebuah lagu daerah yang berasal dari Jawa Tengah.

Lagu Sluku Sluku Bathok adalah salah satu lagu dolanan berbahasa Jawa yang mengandung unsur religi.

Hal ini karena lagu Sluku Sluku Bathok diciptakan oleh salah satu Wali Songo, yaitu Sunan Kalijaga.

Lagu ini digunakan Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam melalui kesenian yang mudah diterima masyarakat.

Lirik lagu Sluku Sluku Bathok

Dilansir dari laman Diskominfo Kota Surakarta, berikut adalah lirik lagu Sluku Sluku Bathok yang dapat Anda nyanyikan.

Sluku Sluku Bathok

Bathoke Ela Elo

Si Rama Menyang Sala

Oleh olehe Payung Mutho

Mak Jenthit Lolo Lo Bah

Yen Mati Ora Obah

Yen Obah Medeni Bocah

Yen Urip Goleko Duwit

Arti lirik lagu Sluku Sluku Bathok

Ayun-ayun kepala

Kepalanya geleng-geleng

Bapak pergi ke Solo

Oleh-olehnya payung mutha

Tiba-tiba bergerak

Orang meninggal tidak bergerak

Kalau bergerak menakuti orang

Kalau hidup carilah uang

Makna lagu Sluku Sluku Bathok

Dilansir dari laman adjar.grid.id, setiap lirik pada lagu Sluku Sluku Bathok memiliki makna tersendiri.

Berikut adalah makna lagu Sluku Sluku Bathok: 

‘Sluku Sluku Bathok’ bermakna bahwa hidup tak hanya soal bekerja, sehingga seseorang perlu mengistirahatkan kepala (pikiran) agar jiwa, dan raga kita dapat kembali bekerja dengan maksimal esok hari.

‘Bathoke Ela Elo’ bermakna bahwa pikiran kita harus selalu mengingat lafadz dzikir “Laa Ilaaha Illallah” agar lebih tenang dan tentram dalam menjalani kehidupan.

‘Si Rama Menyang Sala’ mengambil makna dari kata “siram” yang berarti mandi atau bersuci, “menyang” yang artinya menuju, dan Solo yang dimaknai dengan salat.

Sehingga lirik tersebut meminta kita untuk menyucikan diri untuk mendirikan salat.

‘Oleh olehe Payung Mutho’ bermakna bahwa ibadah yang kita lakukan akan membuat kita mendapatkan “payung” yang melambangkan perlindungan dari Tuhan.

‘Mak Jenthit Lolo Lo Bah’ bermakna bahwa waktu menjelang kematian tak akan bergerak maju ataupun mundur sehingga kita harus selalu mendekatkan diri kepada Tuhan.

‘Yen Mati Ora Obah’ bermakna bahwa waktu setelah kematian tidak ada lagi yang bisa diubah.

‘Yen Obah Medeni Bocah’ bermakna bahwa jika yang sudah mati akan dihidupkan kembali maka akan menakutkan.

‘Yen Urip Goleko Duwit’ bermakna bahwa manusia harus memanfaatkan waktu dengan baik, dengan beribadah, beramal, dan bekerja agar tak menyesal di kemudian hari.

Sumber:
diskominfosp.surakarta.go.id  
adjar.grid.id  

https://regional.kompas.com/read/2022/10/30/173058678/lirik-dan-makna-lagu-sluku-sluku-bathok-lagu-daerah-dari-jawa-tengah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke