Salin Artikel

Cerita Para "Penjaga" Hutan Way Kambas, Bertaruh Nyawa tapi Hanya Diupah Rp 450.000

Padahal, risiko kerja mereka sangat tinggi dengan nyawa sebagai taruhan.

Perwakilan Masyarakat Mitra Polhut (MPP) TNWK Adhi menuturkan tidak sekali dua kali dia dan rekan-rekannya bertaruh nyawa saat melakukan patroli di dalam kawasan hutan.

Ancaman mulai dari pemburu liar bersenjata api yang tak segan melawan balik hingga satwa liar yang hidup di dalam kawasan.

Begitu juga hutan dengan berbagai medan yang harus dilalui, mulai rawa-rawa hingga padang rumput dengan kerimbunan tanaman hutan.

Satu tim yang biasanya terdiri dari 6 - 7 orang masuk kawasan dan berpatroli dengan radius hingga belasan kilometer.

Medan yang ditempuh saat berpatroli tidak selalu bagus dan mampu dilewati kendaraan.

Kontur TNWK yang kaya dengan macam-macam vegetasi membuat kawasan hutan itu terdiri dari berbagai lapisan.

"Ada medan yang padang sabana, rawa-rawa yang banyak buaya, sampai pepohonan tinggi menjulang di dalam kawasan," kata Adhi.

"Tapi biasanya bisa lebih dari 12 kilometer dengan jalan kaki," kata Adhi.

Adhi menuturkan, tugas pokok MPP saat berpatroli yaitu, pengamanan hutan, pemadaman kebakaran, penghalauan gajah liar, deteksi dini, hingga penjagaan 24 jam nonstop.

Acap kali lebih dari satu tugas dilakukan dalam sekali berpatroli, seperti menangkap pemburu liar setelah memadamkan kebakaran.

Tetapi, meski pekerjaan yang dijalani sarat ancaman, Adhi dan rekan-rekan jauh dari kesejahteraan dalam segi pendapatan.

Dalam sebulan biasanya anggota MPP bisa tiga kali masuk hutan, sehingga total yang diperoleh hanya Rp 450.000.

Upah itu dibayar setelah kegiatan patroli selesai.

"Sebelum kegiatan patroli kami selalu menggunakan dana mandiri (kantong pribadi)," kata Adhi.

Begitu juga harapan mencapai kesejahteraan penghidupan dari status kepegawaian.

Adhi dan rekan-rekan MPP berharap status mereka diangkat menjadi PNS dengan melihat pengabdian yang telah dijalani selama ini.

"Ada yang sudah jadi MPP belasan tahun tapi belum diangkat jadi PNS," kata Adhi.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/26/103415478/cerita-para-penjaga-hutan-way-kambas-bertaruh-nyawa-tapi-hanya-diupah-rp

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke