Salin Artikel

Ribuan Botol Obat Sirup Anak di Solo Dikarantina, Disegel, dan Ditarik Distributor

Karantina yang dimaksud penyegelan penjualan obat tersebut dan diarahkan untuk ditarik oleh distributor obat.

Proses karantina dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, seusai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di toko-toko obat atau apotek hingga klinik Kota Solo.

"Dari lima jenis obat sirup yang dilarang BPOM, kami menemukan dua jenis di Solo. Obat-obat ini masih kami temukan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih, di Balai Kota Senin (24/10/2022).

Dua jenis obat yang ditemukan, yakni Termorex Sirup dan Unibebi Cough Sirup yang ditemukan di pedagang besar farmasi (PBF) dan apotek.

"Obat ini ditemukan kami karantina. Sejauh ini apotek sendiri sudah tidak memajang obat-obatan ini di etalase. Tapi mereka masih menyimpannya. Makanya kami segel supaya bisa ditarik oleh pabriknya," tegasnya.

Di sisi lain, soal temuan kasus gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal hingga kini belum ditemukan di kota Solo. Namun, satu kasus diterima RSUD dr Moewardi Solo yang kemudian dirujuk ke RS dr Sarjito Yogyakarta.

"Tapi pasien ini bukan berasal dari Solo,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, Ning meminta untuk orangtua untuk lebih waspada dan memperhatikan kondisi anak.

"Jika menemukan gejala, harus segera dibawa ke faskes (fasilitas kesehatan) terdekat. Kalau faskes nya tidak memadai harus segera dirujuk. Kalau sudah terlanjur beli dan dikonsumsi juga harus lebih waspada terhadap munculnya gejalanya segera ke faskes saja," paparnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/25/074641178/ribuan-botol-obat-sirup-anak-di-solo-dikarantina-disegel-dan-ditarik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke