Usai Aniaya Anak Tirinya hingga Tewas, Pria Ini Merasa Menyesal, Sering Memarahi soal Pelajaran Sekolah

BLORA, KOMPAS.com - Seorang ayah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, nekat menganiaya anak tirinya hingga meninggal tewas.

Pria bernama Hendro Irawan alias Encon berusia 35 tahun tersebut mengaku emosi dan khilaf dengan perbuatan yang dilakukan terhadap anak tirinya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Saya khilaf," kata dia, saat dihadirkan dalam ungkap kasus di Mapolres Blora, pada Senin (24/10/2022).

Dirinya mengaku memang sudah sering menganiaya bocah perempuan yang masih berusia 8 tahun tersebut.

"Saya marah soal pelajaran saja pak, itu pun bisa dihitung tangan," ujar dia.

Usai menganiaya anak tirinya hingga meninggal, Encon merasa menyesal dengan perbuatan yang telah dia lakukan.

Selain sering menganiaya anak tirinya tersebut, ia juga mengaku sering bertengkar dengan istrinya.

"Beberapa kali sering bertengkar sama istri," ujar dia.

Bahkan, saat peristiwa nahas itu terjadi juga sempat diselingi proses pertengkaran antara dia dan istrinya.

Ia juga sempat mengancam dan mengintimidasi istrinya agar tidak melaporkan ataupun membeberkan peristiwa yang menyebabkan anak tirinya itu meregang nyawa.

Sebelumnya diberitakan, Hendro Irawan alias Encon, tersangka kasus penganiayaan terhadap anak tirinya hingga tewas, sempat melakukan intimidasi kepada istrinya.

Intimidasi tersebut dilakukan agar ibu kandung anak tersebut, tidak melaporkan peristiwa yang mengenaskan itu kepada pihak kepolisian ataupun orang lain.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dikenakan pasal berlapis.

Di antaranya Pasal 76C juncto Pasal 80 ayat 3 dan 4 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara.

Kemudian tersangka juga dikenakan Pasal 5a juncto Pasal 44 Ayat 3 UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga ancaman pidana maksimal 15 tahun, serta Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman pidana 7 tahun penjara.